Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Luhut Pandjaitan mengatakan pemerintah berencana memberikan subsidi pembelian sepeda motor listrik sebesar Rp 6,5 juta mulai 2023.
Revisi Undang-Undang Ibu Kota Nusantara untuk mengakomodasi keinginan investor tentang kepemilikan lahan.
Jajaran direksi PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dirombak, direktur utama pilihan Anies Baswedan dicopot.
ARSIP
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Edisi 4 Juli 1987 berjudul Joki-joki Sipenmaru mengulas praktik perjokian dalam ujian sistem penerimaan mahasiswa baru atau "Sipenmaru".
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KUTIPAN
PERGANTIAN DIREKSI
28 November 2022
Iwan Takwin
Iwan Takwin. Dok. Beritajakarta
DIREKTUR Teknik dan Pengembangan Bisnis PT Jakarta Propertindo (Jakpro) ini resmi menjadi Direktur Utama PT Jakpro. Iwan dipilih dan diputuskan bersamaan dengan perombakan komisaris dan empat direktur Jakpro di luar rapat umum pemegang saham. Pria 47 tahun ini menggantikan Widi Amanasto, direktur utama pilihan mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, sejak tahun lalu. Sebelumnya, Iwan manajer proyek Jakpro pada 2016-2018 dan direktur proyek Jakpro pada 2018-2022. Alumnus Universitas Gadjah Mada ini juga direktur proyek Jakarta International Stadium, yang diresmikan pada 19 April lalu.
29 November 2022
Indra Falatehan
Indra Falatehan. bjbsyariah.co.id
RAPAT umum pemegang saham luar biasa PT Bank Muamalat Tbk resmi menunjuknya sebagai direktur utama perseroan yang baru. Indra menggantikan Achmad Kusna Permana. Sebelumnya, Indra menjabat Direktur Utama PT Bank KB Bukopin Syariah sejak 3 Oktober lalu. Malang-melintang sebagai bankir, alumnus Magister Manajemen Universitas Indonesia ini pernah bekerja di Bank Syariah Mandiri sebagai Group Head Corporate Banking. Ia juga pernah tercatat sebagai direktur keuangan, direktur pembiayaan, dan terakhir sebagai direktur utama di PT Bank Jabar Banten Syariah.
MENINGGAL
28 November 2022
Utomo Josodirdjo
Utomo Josodirdjo (kiri) menyampaikan pidato tentang perpajakan di kantor Tempo, Jakarta, 1983. Dok. TEMPO/Maman Samanhudi
AKUNTAN senior dan komisaris independen PT Indofood Sukses Makmur Tbk ini berpulang pada usia 92 tahun. Tersohor sebagai "Bapak Akuntansi Indonesia", Utomo berperan penting dalam mengubah sistem akuntansi Indonesia yang kental dengan model Belanda. Pria yang lahir pada 1 Januari 1930 ini adalah tokoh perintis berdirinya jurusan akuntansi di Universitas Airlangga, Surabaya. Atas kiprahnya di dunia akuntansi, Utomo pernah mendapatkan The Whole Life Achievement Award dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 2012. Alumnus Universitas Indonesia ini juga tercatat sebagai anggota Dewan Kehormatan Ikatan Akuntan Indonesia.
2 Desember 2022
Ferry Mursyidan Baldan
Ferry Mursyidan Baldan di Jakarta, Agustus 2015. Dok. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
MANTAN Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional ini ditemukan meninggal di dalam mobilnya di parkiran Hotel Bidakara, Tebet, Jakarta Selatan, pada pukul 13.43. Ferry datang ke Hotel Bidakara untuk menghadiri kegiatan Palang Merah Indonesia. Petugas keamanan hotel menemukan pria 61 tahun ini dalam keadaan duduk di kursi pengemudi mobil Nissan Teana hitam dengan nomor polisi B-1616-FH. Ia diduga terkena serangan jantung. Ferry adalah mantan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam. Ia meniti karier politik di Partai Golkar dan pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat periode 2004-2009. Dari partai beringin, Ferry pindah ke Partai NasDem, yang membawanya menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang sejak 27 Oktober 2014 hingga 26 Juli 2016. Jenazahnya dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta Pusat. Ferry meninggalkan istri, Hanifah Husein.
2 Desember 2022
John Koeswoyo
John Koeswoyo dengan mesin giling dagingnya di Jakarta, 1979. Dok. TEMPO/Baron Achmadi
PEMETIK bas band legendaris Koes Plus ini berpulang pada usia 90 tahun. Musikus bernama asli Koesdjono ini meninggal di Rumah Sakit Angkatan Laut Surabaya sekitar pukul 08.50. Djon alias John Koeswoyo semula tergabung dalam Koes Bersaudara bersama empat saudaranya, yaitu Tonny Koeswoyo, Yon Koeswoyo, Yok Koeswoyo, dan Nomo Koeswoyo. Namun band tersebut bubar setelah Nomo dan Yok hengkang pada 1969. Koes Bersaudara lantas berganti nama menjadi Koes Plus dengan bergabungnya Murry, kenalan Yon.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo