Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

tokoh

Gemar Menari Sejak Kecil

Aktris Aulia Sarah mengikuti sanggar tari tradisional sejak kecil. Ini yang memuluskan proses casting-nya sebagai Badarawuhi dalam film KKN di Desa Penari.

16 Juli 2022 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Aulia Sarah lolos casting peran Badarawuhi karena mahir menari tradisional sejak kecil.

  • Aulia hanya berlatih tiga hari per pekan untuk melakukan gerakan tari gandrung.

  • Aulia Sarah belum berencana meningkatkan talenta tari tradisionalnya.

SENI tari bukan hal baru bagi aktris Aulia Sarah. Itu pula yang membuat Aulia tidak mengalami kesulitan ketika memerankan Badarawuhi, siluman ular dalam film KKN di Desa Penari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bahkan Aulia sengaja mengikuti open casting untuk peran penari saat rumah produksi MD Pictures mencari sejumlah pelakon buat film horor yang mencatatkan rekor jumlah penonton 9 juta orang tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Nah, pas banget, memang dari kecil saya suka menari sampai ikut sanggar tari tradisional," kata perempuan kelahiran 6 Juli 1991 ini saat ditemui Tempo di Jakarta, Kamis, 7 Juli lalu.

Aulia berhasil menguasai gerakan tari gandrung, seni tradisional asal Banyuwangi, Jawa Timur, dalam satu bulan. Latihan tari untuk keperluan aktingnya dalam film yang ia bintangi itu dilakukan bersamaan dengan kegiatan workshop, pendalaman naskah skenario, dan latihan dekat dengan ular.

Aulia mengungkapkan, dia biasanya berlatih bersama para aktris lain yang juga mendapat adegan menari, seperti Tissa Biani, Adinda Thomas, dan Aghniny Haque. Karena terbiasa menari, Aulia hanya perlu berlatih tiga hari setiap pekan. Sedangkan pemeran lain bisa berlatih tiap hari selama persiapan syuting film.

Aulia mengaku mulai terbiasa menari saat duduk di bangku sekolah dasar. Kala itu dia mengikuti beberapa sanggar tari untuk mempelajari sejumlah seni tari tradisional. Di antaranya tari saman dari Aceh, tari yapong khas Betawi, dan sejumlah tari tradisional Jawa.

Walau begitu, Aulia belum berencana mengembangkan talentanya di dunia seni tari. “Saat ini belum kepikiran. Menari juga cukup capek,” ucapnya.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus