Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BAGI aktor Nicholas Saputra, kawanan gajah lebih dari teman. Pria 32 tahun yang akrab disapa Nico ini sudah lama akrab dengan kawasan konservasi gajah di Tangkahan, Leuser, Aceh, sehingga mengenal beberapa anak gajah yang dibesarkan di kawasan itu.
"Sepuluh tahun lalu saya ke Tangkahan. Sejak saat itu saya suka banget sama gajah dan mencoba memahami apa yang dialami di lingkungan sekitar situ," ujar Nico dalam peluncuran film dokumenter Save Our Forest Giants-film pendek yang dibintanginya-yang dilakukan lembaga bahasa Kedutaan Prancis di kawasan Jalan M.H. Thamrin, Jakarta, Sabtu dua pekan lalu.
Nico rajin berkeliling kawasan hutan di Sumatera, terutama Aceh. Menurut dia, populasi gajah Sumatera di habitat aslinya kini diperkirakan tinggal 1.500 ekor, 300 ekor tersebar di kebun binatang seluruh Indonesia dan 200 lainnya di berbagai kamp konservasi gajah, seperti di Tangkahan.
Anak-anak gajah, kata Nico, sangat rentan terserang elephant endotheliotropic herpes viruses, yang membunuh banyak anak gajah usia 1,5-2 tahun. Dia merasa sedih atas kematian tiga anak gajah yang telah ia kenal sejak mereka bayi. Tangka dan Namo mati di usia 2 tahun pada 2011 dan 2012, sedangkan Amelia mati pada April 2015 di usia 3 tahun.
Dalam film berdurasi sekitar enam menit itu, Nico berinteraksi dengan gajah. Ia ikut menyikat kulit gajah, membersihkannya dari lumpur, dan membelai belalai anak gajah. Pemeran Rangga dalam film Ada Apa dengan Cinta? ini khawatir akan nasib anak-anak gajah di tempat lain yang bisa terserang virus mematikan itu. "Kita tak tahu pasti berapa anak gajah mati di alam liar gara-gara virus tersebut, seperti kita tidak tahu pasti sampai kapan kita akan melihat anak-anak gajah ini tumbuh menjadi dewasa," tuturnya dalam narasi film itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo