Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BEGITU mendapat undangan sebagai pembawa acara atau MC upacara peringatan detik-detik Proklamasi, tekad Valerina Daniel langsung bulat: mengenakan pakaian adat Minangkabau. Maklum, meski lahir dan besar di Jakarta, presenter 44 tahun itu selalu merasa sebagai gadis Minang—ayahnya asal Maninjau dan ibunya dari Kota Padang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berbaju Minang berarti Valerina kembali harus berhadapan dengan suntiang, perhiasan kepala seberat 3-5 kilogram yang membuat banyak pengantin perempuan keliyengan. "Melambangkan beratnya tanggung jawab perempuan setelah menikah," kata ibu dua anak itu kepada Tempo, Selasa, 22 Agustus lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat menikah pada 2007, Valerina mengenakan suntiang ekstra-gadang. "Soalnya, tinggi suntiang biasa disesuaikan dengan tinggi pasangan," ujarnya. Tinggi suaminya 190 sentimeter, berselisih 23 sentimeter dari Valerina. "Seingat saya, berat suntiang itu lebih dari 7 kilogram."
Dengan pengalaman itu, plus beberapa kali ber-suntiang ria saat mendampingi suaminya bertugas di Kedutaan Besar RI di Washington, DC, dan Singapura, suntiang Valerina pada peringatan hari ulang tahun ke-78 Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 17 Agustus lalu, terasa lebih gampang.
Apalagi mahkota tersebut tak bisa dibentuk tinggi mengingat Ade Mulya, pasangan MC-nya, setinggi 170 sentimeter, hanya berselisih sedikit dari Valerina. Berat suntiang-nya hanya 2 kilogram. "Terus, karena happy, enggak terasa berat," ucap Valerina.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo