Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PETENIS putri Aldila Sutjiadi suka menjajal kereta cepat ketika mengikuti turnamen tenis di luar negeri. Saat mengikuti turnamen tenis Zhengzhou Terbuka di Cina pada Jumat, 6 Oktober lalu, ia memilih menumpang kereta cepat yang menempuh jarak sekitar 700 kilometer dari Beijing ke Zhengzhou.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Waktu itu saya sempat bimbang mau naik pesawat atau kereta cepat. Tapi saya kemudian memilih naik kereta cepat, apalagi pas dicek ternyata lebih cepat naik kereta, hanya sekitar dua jam,” kata Aldila kepada Tempo melalui pesan suara WhatsApp, Kamis, 12 Oktober lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Terdapat tiga kategori tiket ketika Aldila menjajal kereta cepat di Cina. Kategori tiket itu adalah kelas bisnis yang tiketnya dibanderol US$ 150, kelas 1 dengan harga US$ 80, dan kelas 2 seharga US$ 50. “Saya waktu itu memakai tiket kelas 1 dengan posisi kursi 2-2,” ujar perempuan yang lahir di Jakarta, 2 Mei 1995, ini.
Menurut Aldila, kereta dengan kecepatan 348 kilometer per jam itu memiliki fasilitas yang bagus. “Ada bagasi dan toilet serta keretanya bersih karena setiap 10-15 menit pasti ada petugas kebersihan,” tuturnya. “Kondisi di dalam kereta juga nyaman. Suaranya tidak bising sama sekali.”
Aldila pun membandingkan kereta cepat di Cina itu dengan di negara lain yang pernah dia coba. “Kereta cepat di Jepang juga nyaman. Kecepatan keretanya sekitar 300 kilometer per jam. Lalu kereta cepat di Jerman yang pernah saya coba juga nyaman, tapi lupa berapa kecepatannya,” ucapnya.
Aldila tertarik menjajal kereta cepat yang baru beroperasi di Indonesia. “Saya belum sempat coba karena jadwal turnamen ke luar negeri beruntun. Nanti pas ada kesempatan pasti saya akan mencoba,” kata peraih medali emas ganda campuran Asian Games 2018 bersama Christopher Rungkat ini.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Antara Tenis dan Kereta Cepat"