Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie rutin memasak sejumlah makanan favorit keluarganya.
Bupati Bengkalis Kasmarni gemar bernyanyi lagu dangdut populer.
Bupati Tegal Umi Azizah rutin merawat burung dan tanaman hias di rumah.
WALI KOTA Singkawang Tjhai Chui Mie masih sering memasak hidangan makan malam bagi suami dan anak-anaknya di tengah kesibukannya sebagai kepala daerah. Pada kesempatan tersebut, dia selalu berusaha menyajikan makanan kesukaan keluarganya. Beberapa menu spesialnya antara lain ikan asam pedas, sayur kuah bening, tahu kecap, dan ayam tim.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Setidaknya memang harus ada waktu memasak untuk keluarga. Itu sudah seperti kewajiban,” kata penerima anugerah Apresiasi Kepala Daerah Perempuan Inspiratif 2022 pilihan Tempo untuk kategori Inovasi Kota Toleransi ini, Kamis, 22 September lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perempuan kelahiran Kota Singkawang, Kalimantan Barat, 27 Februari 1972, ini mengatakan sengaja memilih waktu memasak untuk hidangan makan malam. Hal ini menyesuaikan dengan kesibukannya sebagai kepala daerah. Toh, kegiatannya ini tak berlangsung secara rutin.
Tjhai Chui Mie juga kerap memasak dalam jumlah besar. Beberapa porsi sengaja disisihkan dan disimpan dalam lemari pendingin. “Kemudian bisa dihangatkan kembali beberapa saat sebelum dihidangkan secara berkala,” ujar politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tersebut.
Menurut Tjhai, makan bersama adalah sebuah tradisi keluarga secara turun-temurun. Sejak masih anak-anak, dia mengaku rutin menyantap hidangan bersama orang tuanya. Makan bersama menjadi sebuah kesempatan bagi anggota keluarga untuk berinteraksi dan berdialog. Pada momen ini, setiap orang juga memiliki kesempatan berbagi kisah dan pengalamannya dalam rutinitas harian masing-masing.
“Di luar kesempatan ini, tiap anggota keluarga punya kesibukan sendiri,” ucap Tjhai.
•••
BUPATI Bengkalis Kasmarni juga masih menyempatkan diri menjalankan salah satu perannya sebagai ibu, yaitu memasak makanan kesukaan buah hatinya. Meski demikian, Kasmarni mengaku tak rutin memiliki waktu untuk memasak karena kesibukannya sebagai kepala daerah di Kabupaten Bengkalis, Riau. Dia pun lebih sering memasak makanan favorit yang sederhana, seperti nasi goreng.
“Seorang perempuan itu setinggi apa pun jabatannya tak boleh melupakan kodratnya. Saya tetap masak untuk anak-anak saya,” kata bupati yang meraih anugerah Apresiasi Kepala Daerah Perempuan Inspiratif 2022 pilihan Tempo untuk kategori Aksesibilitas Informasi ini.
Selain bertugas sebagai bupati dan ibu, perempuan kelahiran 14 November 1974 ini tetap menyediakan waktu pribadi bagi dirinya sendiri. Pada waktu luang tersebut, dia lebih sering menjalankan hobinya, yaitu bernyanyi. Pejabat dengan nama sapaan Bukkas ini mengatakan gemar akan lagu-lagu dangdut.
Menurut dia, musik dangdut memiliki ciri khas yang menarik, yaitu dentuman tabla dan gendang. Kasmarni mengaku paling suka lagu dangdut “Buih Jadi Permadani”, yang populer setelah versi cover-nya dilantunkan penyanyi asal Yogyakarta, Zinidin Zidan dan Tri Suaka, menjadi viral.
“Saya paling suka genre dangdut, tapi sebetulnya semua genre musik saya juga suka,” ujar kepala daerah bergelar Kanjeng Mas Tumenggung Kasmarni Purbaningtyas ini.
•••
BUPATI Tegal Umi Azizah juga tetap berupaya memiliki peran aktif dalam kehidupan keluarganya di rumah. Dia menuturkan selalu memastikan seluruh urusan rumah tangganya selesai sebelum menjalani aktivitas sebagai kepala daerah di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
Menurut dia, banyak kebijakannya juga berawal dari dinamika kehidupan pribadi. Salah satunya cara komunikasi yang baik. “Sesungguhnya konsep manajemen dalam skala besar dimulai dengan skala kecil, yaitu keluarga,” kata Umi Azizah, yang diganjar anugerah Apresiasi Kepala Daerah Perempuan Inspiratif 2022 pilihan Tempo untuk kategori Ekosistem Wirausaha.
Selain dukungan keluarga, perempuan kelahiran 1960 ini mengatakan selalu memiliki semangat dan energi positif karena rutin menjalankan hobi. Dia biasa menghabiskan waktu pagi harinya dengan merawat sejumlah burung dan tanaman hias. Dua kegiatan ini memberikan perasaan tenang dan rileks.
“Setiap pagi disambut kicau burung dan terasa berada di suasana perdesaan yang asri,” ujarnya.
Dia mengatakan kerap berbicara dengan koleksi tanamannya tersebut. Menurut dia, secara psikologis, kegiatan tersebut justru menimbulkan perasaan bahagia.
FELIN LORENSA, ECKA PRAMITA
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo