Video

Benarkah Indonesia Sudah Memproduksi Obat COVID-19? Cek Faktanya

14 April 2020 | 16.11 WIB

Beredar pesan di media sosial Facebook dan Whatsapp yang mengklaim perusahaan farmasi, Dexa Medica dapat memproduksi obat COVID-19. Informasi itu muncul usai Direktur Komersial PT Dexa Medica V. Hery Sutanto memberikan bantuan obat-obatan kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 serta kepada sejumlah rumah sakit rujukan pada 7 April.

Benarkah perusahaan-perusahaan farmasi di Indonesia memproduksi obat yang mampu menyembuhkan pasien COVID-19?

Dalam siaran pers Dexa Medica yang diterima ANTARA, perusahaan itu memberikan bantuan obat-obatan hydroxychloroquine, azithromycin, dan chloroquine kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dan sejumlah rumah sakit rujukan.

Namun, hydroxychloroquine, azithromycin, dan chloroquine bukanlah obat tunggal yang benar-benar dapat menyembuhkan COVID-19.

Institut Kesehatan Nasional AS (NIH), 9 April 2020, menyebut hydroxychloroquine menjadi obat yang berpotensi membantu pengobatan pasien COVID-19. Namun masih dibutuhkan uji klinis untuk mengukur apakah hydroxychloroquine itu efektif dan aman untuk pengobatan COVID-19, kata Direktur Divisi Penyakit Paru AS.

Dexa, dalam rilis mereka, juga menyebut obat-obatan yang didonasikan itu merupakan obat keras. Penggunaannya hanya untuk pasien yang sakit, bukan untuk pencegahan.

Jadi, klaim: "Indonesia sudah dapat produksi sendiri obat COVID-19" adalah Salah/Misinformasi. 

VIDEO: Facebook, YOUTUBE/BNPB Indonesia, NIH, CMAJ
NARASI: anataranews.com, NIH, CMAJ
EDITOR: Aditya Sista

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ads
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum