Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

arsip

Mengapa Mantan Orang Dekat Rajin Mengkritik Jokowi

Sejumlah orang dekat Jokowi kini rajin mengkritik pemerintah. Ada permintaan mendukung Prabowo-Gibran.

4 Februari 2024 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEUSAI debat calon wakil presiden, Ahad malam, 21 Januari 2024, Muhaimin Iskandar menelepon Thomas Trikasih Lembong. Calon wakil presiden Anies Baswedan itu berkelakar ada yang kangen kepada Thomas. “Gibran rindu, nama Pak Tom disebut terus dalam debat,” ujar Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa ini saat dihubungi Tempo, Jumat, 2 Februari 2024.

Dalam debat malam itu, Gibran Rakabuming Raka, calon wakil presiden Prabowo Subianto, menyebut nama Tom Lembong—panggilan Thomas. Kala itu Muhaimin menganggap Gibran gagal menjawab pertanyaannya soal bioregional. Gibran malah menuding Muhaimin tak memahami pertanyaannya sendiri. “Mungkin dapat contekan dari Tom Lembong,” kata Gibran.

Wali Kota Solo, Jawa Tengah, itu juga menanyakan kepada Muhaimin apakah dia anti terhadap penambangan nikel seperti Tom Lembong. Menurut Muhaimin, Tom mengaku cukup terkejut namanya disebut-sebut dalam debat itu. Kepada Muhaimin, Thomas menyatakan siap buka-bukaan jika Gibran, putra sulung Presiden Joko Widodo, menyerang pasangan Anies-Muhaimin.

Muhaimin dan Thomas punya kedekatan dengan Presiden Joko Widodo. Muhaimin membawa PKB dua kali mendukung Jokowi dalam pemilihan presiden 2014 dan 2019. Sedangkan Thomas pernah menjadi anak buah Jokowi. Ia menjadi Menteri Perdagangan periode 2015-2016 dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal pada 2016-2019.

Pun Tom Lembong pernah menulis pidato untuk Jokowi. Misalnya pidato Jokowi yang mengutip film Game of Thrones dalam pertemuan Dana Moneter Internasional (IMF)-Bank Dunia di Bali, Oktober 2018. Saat itu Jokowi menyebutkan bahwa musim dingin telah datang untuk menggambarkan ancaman bencana global.

Setelah periode pertama Jokowi berakhir, Tom Lembong terdepak dari kabinet. Kini dia menjadi Co-Captain Tim Nasional Anies-Muhaimin. Thomas mulai gencar menyerang pemerintah. Dia beberapa kali mengkritik kebijakan penghiliran atau hilirisasi nikel di Indonesia dan menyebutkan harga bahan baku baterai kendaraan listrik itu terus menurun.

Pernyataan itu membuat Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan meradang. “Bagaimana Anda memberikan advice bohong kepada calon pemimpin yang Anda dukung,” ucap Luhut, 25 Januari 2024. Ia menantang Muhaimin—yang menyebut penambangan nikel tak berefek besar bagi ekonomi dan merusak lingkungan—untuk mengecek lokasi penghiliran.

Muhaimin menyatakan bahwa dia dan Thomas bersepakat menggelar acara bersama-sama dan mengkritik kebijakan pemerintah. “Banyak yang kebakaran jenggot, termasuk Pak Luhut,” ujarnya. Hingga Sabtu malam, 3 Februari 2024, Thomas tak merespons pertanyaan yang dikirim Tempo ke nomor telepon selulernya. 

Pada Senin, 29 Januari 2024, Muhaimin dan Tom Lembong berkampanye bersama di Yogyakarta. Muhaimin menyatakan bahwa Thomas kerap memberikan masukan soal dampak negatif penghiliran nikel. “Saya sama Pak Tom lagi siap-siap menghadapi Opung,” katanya. Opung adalah panggilan Luhut.

Kritik dari mantan orang dekat Jokowi di kubu Anies-Muhaimin tak tercetus begitu saja. Tim Nasional Anies-Muhaimin merancang berbagai serangan yang ditujukan kepada pemerintah ataupun Jokowi langsung. Mereka mendata berbagai program pemerintah yang dinilai bermasalah. Pasangan nomor urut satu itu memang mengusung jargon perubahan dalam kampanye.

Salah satu masalah terkait dengan pembangunan IKN atau Ibu Kota Nusantara. Muhaimin menyatakan partainya mendukung megaproyek tersebut karena pemerintah semula berjanji pembangunan IKN tak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat itu kini menolak pembangunan IKN.

Mantan orang dekat Jokowi yang lain, Andi Widjajanto, juga kerap menyentil Presiden. Ia menilai demokrasi di Indonesia mundur karena Jokowi melanggengkan politik dinasti, yaitu mendukung Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden Prabowo Subianto. Andi juga menyatakan Jokowi telah membiarkan berbagai pelanggaran etika terjadi pada masa pemerintahannya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto di Jakarta, 5 Januari 2024. Antara/Rivan Awal Lingga

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Salah satunya adalah putusan Mahkamah Konstitusi yang membolehkan kepala daerah berusia kurang dari 40 tahun menjadi calon presiden atau wakil presiden. Putusan itu membuka lebar jalan Gibran berkompetisi dalam pemilihan presiden 2024. Belakangan, Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi menyatakan terjadi pelanggaran etik oleh para hakim MK dalam putusan itu.

Mantan anggota tim 11—kelompok yang membantu pemenangan Jokowi sejak pilpres 2014—itu tak mengira Jokowi mempersiapkan putranya sebagai calon wakil presiden. “Sampai ada putusan Mahkamah Konstitusi, saya enggak kebayang Gibran jadi cawapres,” ujar Deputi Politik Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo-Mahfud Md. ini kepada Tempo, Rabu, 31 Januari 2024.

Pada Agustus 2023, Andi mendengar informasi bahwa Gibran dan Kaesang Pangarep, putra bungsu Jokowi, bakal hengkang dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ke Partai Solidaritas Indonesia. Andi menasihati Gibran agar ia dan adiknya tak berpindah partai. Pada 25 September 2023, Kaesang jadi Ketua Umum PSI, dua hari setelah menjadi anggota partai itu.

Mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia, Jenderal (Purnawirawan) Andika Perkasa, ikut menyinggung berbagai persoalan dalam kebijakan penghiliran sumber daya alam. Kritik itu ia sampaikan saat bertemu dengan sejumlah pengusaha asing di Amerika Serikat. Dua pejabat di Istana menyebutkan bahwa pernyataan Andika membuat Presiden Jokowi marah. 

Andika, mantan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden, juga bercerita pernah ditekan untuk mendukung calon presiden tertentu pada 2019. Saat itu Andika menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Darat. “Saya tidak pernah memberikan perintah untuk memenangkan salah satu calon,” tutur Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud itu, Senin, 13 November 2023.

Pun pendamping Jokowi saat ia masih menjadi Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, tak kalah keras mengkritik Jokowi. Basuki menyebutkan penggunaan nikel sudah mulai ditinggalkan Cina. Dia juga pernah mengatakan Gibran belum teruji dan berpengalaman karena masa jabatannya sebagai Wali Kota Solo belum selesai. 

Kepada Tempo pada Rabu, 31 Januari 2024, Ahok bercerita bahwa dia pernah diminta sejumlah pihak mendukung Prabowo-Gibran pada akhir tahun lalu. Saat itu ia menolak permintaan tersebut. Penolakan itu membuat Ahok diancam bakal kehilangan posisi sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). 

Dia melaporkan permintaan itu kepada Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri di rumahnya di Jalan Teuku Umar, Jakarta. Menurut Ahok, Megawati meminta dia bertahan di Pertamina. “Saya ditugasi menjaga Pertamina,” katanya. Ahok menyatakan selama ini berfokus mengawasi keuangan Pertamina dan menjalankan efisiensi anggaran.

Namun pada Jumat, 2 Februari 2024, Basuki Tjahaja Purnama mundur sebagai Komisaris Utama Pertamina. Salah satu alasannya adalah agar kader PDI Perjuangan itu bisa berkampanye untuk Ganjar-Mahfud.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Francisca Christy Rosana berkontribusi dalam penulisan artikel ini. Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Banjir Serangan Mantan Sekondan".

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus