Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ekonomi

Dua Proyek Penyedot Anggaran: IKN dan Makan Siang Gratis

Penyedot anggaran terbesar pada 2025 adalah pembangunan IKN dan program makan bergizi gratis. Sebagian ASN segera boyongan.

7 Juli 2024 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ANDI, sebuat saja begitu, merasa lega. Dua bulan menjelang pemindahan aparatur sipil negara (ASN) ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, nama staf sebuah kementerian ini tak tercantum dalam daftar pegawai kementerian yang akan diboyong ke ibu kota baru tersebut. “Alhamdulillah. Soalnya yang disasar yang muda-muda, terutama yang masih bujang,” Andi, yang meminta identitas aslinya tak diungkap, bertutur kepada Tempo, Jumat, 5 Juli 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Andi, pejabat direktur di direktorat jenderal kementerian tempatnya berkantor yang menentukan nama-nama ASN yang akan berangkat. Sejauh ini telah ditunjuk beberapa nama. Rencana pemindahan ASN ke IKN dibahas dalam rapat kabinet yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin, 1 Juli 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas menyebutkan sebanyak 1.740 ASN akan boyongan ke IKN. “Pemindahan akan dimulai pada September,” ia menjelaskan seusai rapat. Presiden Joko Widodo pun berencana berkantor di IKN mulai Juli ini dan menggelar upacara peringatan Hari Kemerdekaan RI pada 17 Agustus mendatang di sana. 

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto saat simulasi program makan gratis di SMP Negeri 2 Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, 29 Februari 2024. ekon.go.id

Pembangunan IKN termasuk proyek yang menelan anggaran besar. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, pada empat bulan pertama 2024, realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara untuk IKN telah mencapai Rp 5,5 triliun atau sekitar 13,7 persen dari pagu yang ditetapkan. Pada 2024, pemerintah mengalokasikan anggaran untuk IKN sebesar Rp 40 triliun. Namun, bila dihitung secara keseluruhan, anggaran negara yang mengucur ke proyek IKN sudah mencapai Rp 72,5 triliun. 

Adapun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mencatat total dana yang terpakai untuk membangun IKN yang menjadi kewenangan kementerian ini senilai Rp 79,8 triliun hingga 31 Mei 2024. Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono menjelaskan, dana terserap untuk 104 paket pekerjaan. Sebanyak 25 paket di antaranya telah rampung digarap. “Ini setara dengan 41,3 persen dari total paket pekerjaan," ujar Basuki beberapa waktu lalu. 

Pemerintah menargetkan pengerjaan 47 menara hunian selesai pada November 2024. Setiap menara akan berisi 60 unit hunian. Setiap unit memiliki tiga kamar dengan luas 98 meter persegi. Pemerintah akan membagi 29 menara untuk digunakan ASN. Sedangkan 18 menara diperuntukkan bagi personel Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian RI.

Bila tiap unit hunian diisi oleh satu orang, berarti ASN yang akan diboyong ke IKN sebanyak 1.740 orang. Pada Juli 2024, diproyeksikan 8 tower rampung dibangun, selanjutnya 14 tower pada September dan 7 tower pada November. 

Pemerintah memberi iming-iming insentif dan promosi jabatan serta mempertimbangkan percepatan kenaikan karier bagi ASN yang bersedia pindah ke IKN. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan setidaknya 178 pegawai Kementerian Dalam Negeri mengajukan diri pindah ke IKN. Mereka akan menyertai Tito bertugas di kantor baru nanti.

•••

SIMULASI program makan bergizi—sebelumnya bernama makan siang—gratis di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, ternyata berlangsung sekali saja. Setelah uji coba yang dilakukan pada Kamis, 29 Februari 2024, tak ada sinyal keberlanjutan. Kepala SMPN 2 Curug, Juanda, mengatakan kegiatan itu bersifat simulasi saja. “Setelah kegiatan itu, kami berjalan lagi seperti biasa, yaitu makan di kantin,” ujarnya, Rabu, 3 Juli 2024. Makanan siswa berasal dari para pedagang sekitar yang menitipkan produk mereka di kantin.

Program makan bergizi dan susu gratis juga termasuk proyek yang membutuhkan bujet besar. Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2025, pemerintah menyiapkan Rp 71 triliun untuk menjalankan program ini secara bertahap. Dana disimpan sementara di rekening Bendahara Umum Negara karena belum ada pos anggarannya. 

Akhir Februari 2024, di sejumlah sekolah mendadak digelar simulasi program makan gratis. Salah satunya di SMPN 2 Curug, yang dihadiri Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Bupati Tangerang Andi Ony. Airlangga mengungkapkan, Tangerang dipilih sebagai lokasi percontohan karena wilayah ini memiliki tiga tipologi sekaligus, yakni perkotaan, perdesaan, dan pesisir. Kondisi ini mewakili sekolah-sekolah di Indonesia.

Menurut Airlangga, tantangan program ini antara lain daya tarik siswa terhadap makanan berupa jajanan lebih besar ketimbang terhadap menu makan siang (nasi) dari sekolah yang diklaim lebih kaya nilai gizi. Ia berharap program ini akan menggerakkan pedagang di sekitar sekolah untuk menyediakan makanan bergizi bagi anak-anak. 

Seolah-olah tak mau kalah, Kementerian Pertanian menggeber rapat koordinasi dengan para pelaku industri daging dan susu. Beberapa kali rapat digelar untuk mengakselerasi peningkatan produksi daging dan susu nasional.

Yang terbaru, pertemuan diadakan pada Selasa, 2 Juli 2024, di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta. Menteri Pertanian Amran Sulaiman, yang memimpin rapat, meminta pihak swasta mendukung program makan bergizi dan susu gratis dengan menambah populasi sapi perah dan sapi pedaging yang didatangkan dari luar negeri. Pemerintah berjanji memfasilitasi kebutuhan lahan untuk kandang ataupun area pakan, termasuk soal pembiayaan. 

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian mengkalkulasi, kebutuhan reguler susu nasional sekitar 4,6 juta ton. Dengan adanya program minum susu, diproyeksikan permintaan bertambah 4,1 juta ton sehingga total kebutuhan menjadi 8,7 juta ton. Sementara itu, susu produksi dalam negeri hanya tersedia 0,9 juta ton. Walhasil, ada kekurangan sebanyak 7,8 juta ton atau setara dengan 2 juta ekor sapi perah laktasi.

Pada tahap awal, ada rencana penambahan sapi perah (impor) sekitar 1,1 juta ekor untuk program minum susu. Pemerintah menyebutkan opsi potensi sumber sapi perah antara lain dari Australia sebanyak 100 ribu ekor, Selandia Baru (50 ribu), Brasil (1,5 juta), dan Amerika Serikat (500 ribu). Totalnya sebanyak 2,15 juta dengan asumsi harga sapi perah Rp 45 juta per ekor. 

“Kami sedang mendata potensi sektor swasta dalam menambah populasi sapi perah,” Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Nasrullah menjelaskan kepada Tempo beberapa waktu lalu. Adapun hal lain di luar itu, dia menambahkan, masih dalam tahap penyusunan desain.

Presiden terpilih Prabowo Subianto menargetkan program minum susu dan makan siang gratis menyasar 82,9 juta orang yang meliputi siswa pra-sekolah dasar, sekolah dasar, dan sekolah menengah serta ibu hamil. Rencananya, tiap individu mendapat 200 mililiter susu. 

Ketua Dewan Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia Didiek Purwanto mengatakan pada dasarnya para pelaku industri mendukung program makan bergizi dan susu gratis. “Selama dalam batas keahlian, kapasitas, dan kemampuan produktivitas kami,” ujarnya. Caranya antara lain meningkatkan kapasitas yang saat ini belum optimal. 

Ia menjelaskan, pemuliaan atau pembibitan sapi pedaging ataupun sapi perah membutuhkan waktu tiga-empat tahun. Artinya, sapi yang diimpor dari luar negeri tidak bisa serta-merta dimanfaatkan. 

Menurut Didiek, pengembangan populasi sapi nasional harus direncanakan dengan baik dan sistematis serta dibangun secara holistik. Karena itu, dia melanjutkan, “Perlu peta jalan atau cetak biru supaya arahnya jelas.” Didiek menambahkan, program ini juga perlu melibatkan beberapa badan usaha milik negara serta kalangan swasta yang biasa berurusan dengan daging.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Daniel A. Fajri, Ni Kadek Trisna Cintya Dewi, dan Ayu Cipta dari Tangerang berkontribusi dalam penulisan artikel ini. Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Dua Proyek Penyedot Anggaran"

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus