Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Chairman of the Board and CEO Freeport - McMoRan Richard C. Adkerson mengungkapkan, PT Freeport Indonesia telah memberikan banyak keuntungan ekonomi terhadap pemerntah Indonesia sejak 1992 hingga 2021. Ia memastikan pada 20 tahun mendatang, keuntungan langsung itu bakal semakin meningkat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejak 1992-2021, Adkerson mengatakan, PT Freeport Indonesia atau PTFI telah memberikan manfaat langsung dalam bentu pajak, royalti, dividen, biaya dan pembiayaan lain mencapai US$ 23,1 miliar. Ini menjadi bukti gelontoran nilai investasi yang sudah hampir US$ 20 miliar sejak 1992 membuahkan hasil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Bisnis ini membutuhkan banyak capital tapi keuntungan ekonominya juga striking selama periode 20 tahun, 1992 hingga 2021," kata Adkerson saat memberikan orasi ilmiah di Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya, Selasa, 4 Oktober 2022.
Tapi, dengan semakin luasnya operasi bisnis PTFI dan semakin kondusifnya pasar produk copper atau tembaga untuk program elektrifikasi, dia memastikan keuntungan langsung dari proses bisnis pertambangan PTFI terhadap pemerintah Indonesia akan semakin melejit 20 tahun ke depan.
Adkerson mengatakan, untuk periode 20 tahun ke depan, yaitu 2021 - 2041, PTFI akan memberikan manfaat langsung terhadap pemerintah sebesar US$ 80 miliar atau sekitar Rp 1.200 triliun (asumsi kurs Rp 15.262,2 per dolar AS). Angka tersebut dengan catatan asumsi harga tembaga sebesar US$ 4 per pound dan harga emas US$ 1.800 per ton hingga tahun 2041.
"Dengan operasi kita yang semakin luas, dan pasar copper yang semakin positif ke depan, untuk 20 tahun ke depan kita akan memberikan US$ 80 miliar dalam bentuk manfaat langsung," ujar Adkerson.
Dengan catatan ini, Adkerson mengatakan, PTFI telah merealisasikan komitmennya kepada pemerintah dengan menepati janjinya dalam sebuah kesepakatan dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi bahwa Indonesia akan mendapat 70 persen keuntungan langsung dari operasional tambang ini.
"70 persen itu lebih dari negara lain yang berpartisipasi di seluruh dunia di sini. Jadi ketika anda mendengar ada yang bilang pemerintah tidak mendapat banyak manfaat dari PTFI, lihatlah fakta ini," kata Adkerson.
Selain pemberian dalam bentuk manfaat langsung itu, PTFI kata Adkerson juga telah menggelontorkan investasi sosial pada periode 1992 -2021 ke masyarakatn Indonesia, khususnya Papua sebesar US$ 1,9 miliar. Investasi sosial itu terdiri dari pendidikan 30 persennya, kesehatan 20 persen, hubungan pemangku kepentingan 18 persen, ekonomi 12 persen, infrastruktur 11 persen, budaya, olahraga, dan sosial mencapai 10 persen, serta lain-lainnya 1 persen.
Adapun mulai 2021 hingga 2041, investasi sosial Freeport itu akan dioptimalkan dengan pemberian sebesar US$ 100 juta per tahunnya. Terdiri dari pendidikan 29,61 persen, kesehatan 19,73 persen, hubungan pemangku kepentingan 15,81 persen, ekonomi 12,54 persen, infrastruktur 11,39 persen, budaya, olahraga, dan sosial 9,72 persen, serta lainnnya 1 persen.
Baca: Terkini Bisnis: Lowongan Kerja Astra International, Freeport Tambah Investasi Hampir Rp 306 Triliun
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini