Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perindustrian tengah menerapkan lima strategi untuk meningkatkan daya saing di era industri 4.0. Staf Ahli Menteri Bidang Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri Kementerian Perindustrian Imam Haryono mengatakan strategi pertama yaitu dengan program Making Indonesia 4.0.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Making Indonesia 4.0 akan dapat merevitalisasi sektor manufaktur Indonesia dan dapat mempercepat pencapaian aspirasi menjadi negara 10 ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2030," ujar dia di Kementerian Perindustrian, Kamis, 31 Januari 2018.
Kedua, yaitu dengan menguatkan pendidikan vokasi menuju Dual System, Pembangungan Poltek/Akom di Kawasan Industri, Link & Match, 3 in 1, Sertifikat Kompetensi Tenaga Kerja Industri dan Pengembangan sumber daya manusia.
Ketiga, yaitu dengan mengembangkan kawasan dan sentra industri. Ia mengatakan selama tahun 2015-2018 pemerintah telah berhasil mengembangkan 13 Kawasan Industri baru di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa, serta 22 Sentra Industri Kecil & Menengah (SIKIM) di 22 Kota/Kabupaten di luar Pulau Jawa.
Keempat melalui pengembangan wirausaha baru. Imam mengatakan pada 2019 nanti, pihaknya menargetkan pelaku wirausaha baru bisa mencapai 5.000 orang. "E-Smart IKM sebanyak 5000 IKM, dan Satripreneur sebanyak 20 Pondok Pesantren," tutur dia.
Terakhir, mengembangkan program Low Carbon Emission Vehicle (LCEV), Fasilitas Fiskal Tax Holiday, dan Pengembangan Angkutan Pedesaan atau AMMDES. Pengembangan AMMDES sendiri berfungsi sebagai cara untuk pemberdayaan IKM.