Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perkampungan `internally displaced persons` (IDPs) atau pengungsi internal di kawasan Kuchigoro, Abuja, Nigeria, 15 September 2017. Pemberontakan gerakan ekstremis Boko Haram sejak 2009 telah membawa maut pada tak kurang sepuluh ribu jiwa dan mengakibatkan setidaknya dua juta jiwa mengungsi. ANTARA FOTO
Anak-anak dalam sebuah pondok untuk memasak, di Perkampungan di kawasan Kuchigoro, Abuja, Nigeria, 15 September 2017. Mereka disebut 'internally displaced persons' (IDPs) atau pengungsi internal dan menempati sejumlah titik kantung penampungan di balik megahnya bangunan-bangunan di Abuja. ANTARA FOTO
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wanita didampingi anak-anak menyiapkan makan, di kawasan Kuchigoro, Abuja, Nigeria, 15 September 2017. Kamp ini ditinggali sekitar 1.500 jiwa dengan kondisi yang memprihatinkan. Ratusan di antaranya adalah anak-anak. ANTARA FOTO
Ruang dalam sebuah pondok IDPs, di kawasan Kuchigoro, Abuja, Nigeria, 15 September 2017. Para pengungsi tinggal di bangunan yang rapuh, dimana bangunan tersebut dibuat dari rangka kayu seadanya dengan dinding triplek, plastik, spanduk, hingga kantung semen bekas, beralaskan tanah. ANTARA FOTO
Salah satu kondisi dapur di kamp IDPs kawasan Kuchigoro, Abuja, Nigeria, 15 September 2017. Sebagian besar pondok tempat tinggal mereka tidak berjendela. Kumuh dan gelap. Sebagian membangun pondoknya dengan membagi ruang untuk tempat tidur dan ruang duduk. Dapur terletak di luar, untuk memasak dengan kayu bakar. ANTARA FOTO
Ibu menggendong anaknya di kamp IDPs, kawasan Kuchigoro, Abuja, Nigeria, 15 September 2017. Tahun demi tahun berlalu kondisi permukiman itu masih jauh untuk dikatakan layak untuk hidup. Hidup terus berjalan dan mereka tak henti berharap agar pemerintah dapat cepat menuntaskan konflik Boko Haram dan mereka dapat kembali ke kampung halaman mereka demi masa depan anak cucu mereka ANTARA FOTO
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini