Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Personel grup lawak Srimulat, Djudjuk Djuariah, di Solo, 28 Februari 2008. Djudjuk yang juga istri pendiri Srimulat, Teguh Slamet Rahardjo alias Kho Tjien Tiong, meninggal dunia pada 6 Februari 2015, di salah satu rumah sakit di Yogyakarta, pada usia 67, akibat kanker yang diidapnya. Dok. TEMPO/Hadriani P
Djudjuk Srimulat, membaca puisi dalam acara Baca Puisi "Wanita Agung" di GKJ, Jakarta, 1996. Djujuk lahir di Surakarta, 20 Maret 1947, ia adalah pelawak dan pemeran Indonesia. Ia terkenal dan identik dengan grup Srimulat. Djudjuk wafat dengan meninggalkan empat anak. Dok. TEMPO/Bodi CH
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Djudjuk Djuariah bersama suaminya Teguh Slamet Rahardjo, yang juga Pimpinan dan Pendiri Srimulat, di rumahnya, Surakarta, Jawa Tengah, 1985. Djudjuk mengawali karirnya pada 1970, setelah dipersunting Teguh Slamet Raharjo, yang membuatnya sering tampil bersama Srimulat. DOK TEMPO/EH KERTANEGARA
Pelawak Djudjuk Djuariah, di Solo, Jawa Tengah, 1992. Srimulat berdiri pada 30 Agustus 1951, oleh Raden Ayu Srimulat, isteri pertama Teguh Slamet Rahardjo dengan nama Gema Malam Srimulat, yang berawal dari seni pentas keliling. Setelah RA. Srimulat wafat, Teguh Rahardjo tetap melanjutkan Srimulat dan Djudjuk ikut bergabung. Dok TEMPO/Kastoyo Ramelan
Djujuk Djuariah, pelawak dan primadona Srimulat, di Solo, Jawa Tengah, 1992. Selain Djudjuk, sejumlah anggota Srimulat telah lebih dulu tutup usia, seperti Mamiek Prakoso pada 2014, akibat sakit lambung, lalu Basuki, pada 2007, akibat serangan jantung. Dok TEMPO/Kastoyo Ramelan
Anggota grup lawak Srimulat (dari kiri) Tessy, Djudjuk Djuwariah, Gogon dan Mamiek Prakosa. Djudjuk semasa hidupnya juga dikenal lewat beberapa film yang dimainkannya, seperti Walang Kekek (1974), Raja Pungli (1977), Gepeng Mencari Untung (1983), Montir-montir Cantik (1984), dan Finding Srimulat pada 2013, bersama para anggota Srimulat. ANTARA/Teresia May
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini