Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejumlah abdi dalem mempersiapkan kereta Kyai Jongwiyat untuk mengikuti gladi kotor kirab pernikahan agung GKR Hayu dan KPH Notonegoro di Museum Kereta Keraton Yogyakarta, Jumat (11/10). Kereta Jongwiyat ini akan dipergunakan sebagai kereta pengantin saat kirab pernikahan agung GKR Hayu dan KPH Notonegoro 23 Oktober 2013 mendatang. TEMPO/Suryo Wibowo.
Lambang Keraton Yogyakarta terlihat pada badan kereta Kyai Jongwiyat di Museum Kereta Keraton, Yogyakarta (11/10). Kereta berwarna kuning gading ini adalah buatan M.L. Hermansen, Den Haag, Belanda TEMPO/Suryo Wibowo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Roda kereta Kyai Jongwiyat dengan logo perusahaan pembuat kereta M.L. Hermansen di Museum Kereta Keraton Yogyakarta (11/10). Kererta ini dibuat pada tahun 1880 atas pesanan Sri Sultan Hamengkubuwono VII . TEMPO/Suryo Wibowo.
Jok kereta Kyai Jongwiyat berwarna merah ini akan menjadi tempat duduk GKR Hayu dan KPH Notonegoro saat mengikuti kirab pernikahan agung di Yogyakarta. TEMPO/Suryo Wibowo.
Kusir kereta Kyai Jongwiyat bersiap mengikuti gladi kotor kirab pernikahan agung GKR Hayu dan KPH Notonegoro di Museum Kereta Keraton Yogyakarta (11/10). TEMPO/Suryo Wibowo.
Kereta Kyai Jongwiyat mengikuti gladi kotor kirab pernikahan agung GKR Hayu dan KPH Notonegoro dari Museum Kereta Keraton menuju Pendopo Kepatihan Yogyakarta (11/10/2013). TEMPO/Suryo Wibowo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini