Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang pengajar, Yelka mengenakan masker transparan guna berkomunikasi dengan siswa Difabel di Royal Institute for the Deaf Mute, di tengah pandemi Virus Corona di Brussels, Belgia, 4 Mei 2020. REUTERS/Francois Lenoir
Seorang pengajar, Yelka mengenakan masker transparan guna berkomunikasi dengan siswa Difabel di Royal Institute for the Deaf Mute, di tengah pandemi Virus Corona di Brussels, Belgia, 4 Mei 2020. REUTERS/Francois Lenoir
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang guru, Nicolas mengenakan masker transparan guna berkomunikasi dengan siswa Difabel di Royal Institute for the Deaf Mute, di tengah pandemi Virus Corona di Brussels, Belgia, 4 Mei 2020. REUTERS/Francois Lenoir
Seorang guru, Nicolas mengenakan masker transparan guna berkomunikasi dengan siswa Difabel di Royal Institute for the Deaf Mute, di tengah pandemi Virus Corona di Brussels, Belgia, 4 Mei 2020. REUTERS/Francois Lenoir
Kepala Sekolah Dasar Ineke Zimmerman, mengenakan masker transparan saat berkomunikasi dengan seorang siswa difabel dengan bahasa isyarat di tengah pandemi wabah Virus Corona di Royal Institute for the Deaf Mute, di Brussels, Belgia, 4 Mei 2020. REUTERS/Francois Lenoir
Kepala Sekolah Dasar Ineke Zimmerman, mengenakan masker transparan saat berkomunikasi dengan seorang siswa difabel dengan bahasa isyarat di tengah pandemi wabah Virus Corona di Royal Institute for the Deaf Mute, di Brussels, Belgia, 4 Mei 2020. REUTERS/Francois Lenoir
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini