Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebagai bom udara, MK-82 diberi lapisan pelindung streamlined steel casing dengan bobot 89 kilogram. Dalam desainnya, MK-82 sudah dilengkapi dengan sumbu dan empat buah sirip. Wikipedia
PT Pindad bekerja sama dengan Safran Electronics & Defense Prancis berencana memproduksi badan dan isi bahan peledak bom MK-82. BBom pintar itu nantinya akan digunakan pada jet tempur Rafale. Shutterstock
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MK-82 sendiri berperan untuk mendukung Highly Agile Modular Munition Extended Range (HAMMER) Smart Bomb yang nantinya digunakan dalam jet tempur generasi Dassault Rafale. Dari spesifikasnya, bom ini dirancang untuk dilepaskan pada ketinggian rendah (low drag). Shutterstock
MK-82 juga dikenal sebagai general purpose bomb, artinya dengan basis struktur yang ada, bom ini dapat digunakan dalam platform yang lebih maju, salah satunya dengan menjadikannya sebagai bom pintar (smart bomb). Sebagai bom pintar, pada bagian belakang bom dilengkapi semacan sirip lipat yang akan mengembang saat bom dilepaskan. Shutterstock
Bom MK-82 ternyata sudah cukup lama digunakan oleh TNI AU. Adopsi bom ini hadir bersamaan dengan hadirnya pesawat tempur turbo propeller OV-10F Bronco pada tahun 1975 -1976. Bom MK-82 juga menjadi andalan jet tempur A-4 Skyhawk dalam operasi Seroja pada 1975. Shutterstock
Campuran bahan peledak pada MK-82 terdiri dari TNT 80 persen dan bubuk alumunium 20 persen. Dengan kombinasi bahan peledak (tritonal), efek daya hancur yang diperoleh bisa mencapai 18 persen lebih dahsyat ketimbang peledak dengan bahan TNT saja. Shutterstock
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini