Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membenarkan posisi kacamatanya saat akan memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta (20/11). Keterangan pers terkait perkembangan kasus penyadapan yang dilakukan Australia terhadap Presiden SBY dan sejumlah petinggi negara lainnya. TEMPO/Subekti.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa, Duta Besar RI untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen TNI Marciano saat memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta (20/11). TEMPO/Subekti
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta (20/11). Dalam keterangannya Presiden akan menyurati PM Australia, Tony Abbott. TEMPO/Subekti.
Gestur Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta (20/11). Selain itu sejumlah kerja sama dengan Australia akan dikaji ulang dan dihentikan terlebih dulu terutama dalam bidang militer. TEMPO/Subekti
Presiden SBY saat memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta (20/11). Kerjasama yang dihentikan antara lain, pertukaran informasi dan intelijen, serta latihan bersama antara tentara Indonesia dan Australia. TEMPO/Subekti
Dalam keterangan pers terkait penyadapan pejabat negara oleh Australia. Presiden SBY juga meminta adanya code of conduct dan guide of principal atas kerja sama-kerja sama yang untuk sementara dihentikan. TEMPO/Subekti
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini