Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mahmoud (15) bekerja membersihkan ikan di toko dekat rumah penampungannya di Libanon (20/9). Mahmoud adalah anak yang mengungsi bersama keluarganya dari Suriah, dan tidak bersekolah selama 3 tahun terakhir karena harus bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. (AP Photo/Shawn Baldwin, UNHCR)
Sejumlah anak pengungsi Suriah mengantri untuk bekerja sebagai kuli di kamp pengungsian Zaatari di Jordania (Sept 2013). Setiap pagi ratusan anak Suriah dijemput oleh truk untuk bekerja 6-8 jam sehari, dengan bayaran mencapai US$ 4 (Rp. 48.000). (AP Photo/G. Beals, UNHCR)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang anak Suriah mencuci kakinya di penampungan dekat perbatasan di Arsal, Libanon (29/11). UNHCR melaporkan jumlah anak yang terpaksa bekerja setiap hari untuk membantu mencukupi kebutuhan keluarga meningkat. (AP Photo/Hussein Malla)
Seorang gadis Suriah menunjukan jari membentuk lambang V saat berada di kamp pengungsi di Arsal, Libanon (29/11). Sebagian besar keluarga pengungsi ini kesulitan memenuhi kebutuhan dasar bagi seluruh anggota keluarganya sehingga anak-anak mereka terpaksa bekerja. (AP Photo/Hussein Malla)
Seorang anak Suriah berlari menuju tendanya di kamp pengungsi di Arsal, Libanon (29/11). Dampaknya adalah sebagian besar anak-anak ini tidak dapat memperoleh pendidikan yang layak. (AP Photo/Hussein Malla)
Sekelompok anak-anak Suriah bermain bersama di luar tendanya di kamp pengungsi di Arsal, Libanon (29/11). Di Libanon ratusan anak-anak yang sebagian besarnya perempuan berumur 7-12 tahun harus bekerja setiap hari dengan dijemput truk di pagi hari. (AP Photo/Hussein Malla)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini