Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang peserta mengisi ulang senapannya setelah menembak sasaran pada jarak 300 meter dalam kompetisi tradisional 'Ruetlischiessen' atau menembak Ruetli di padang rumput Ruetli di Swiss 10 November 2021. REUTERS/Arnd Wiegmann
Toni Hacki, 85 tahun, dari asosiasi penembak Ruetlischuetzengesellschaft Engelberg membidik dengan senapan infanteri Karabiner 31 lamanya pada sasaran pada jarak 300 meter dalam kompetisi tradisional 'Ruetlischiessen' atau menembak Ruetli di padang rumput Ruetli di Swiss 10 November 2021. REUTERS/Arnd Wiegmann
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peserta mengisi ulang senapannya setelah menembak sasaran pada jarak 300 meter dalam kompetisi tradisional 'Ruetlischiessen' (menembak Ruetli) di padang rumput Ruetli di Swiss 10 November 2021. REUTERS/Arnd Wiegmann
Toni Hacki (tengah) dari asosiasi penembak Ruetlischuetzengesellschaft Engelberg mengisi ulang senapan infanteri Karabiner 31 lamanya setelah menembak sasaran pada jarak 300 meter dalam kompetisi 'Ruetlischiessen' tradisional. Kompetisi atau menembak Ruetli di padang rumput Ruetli di Swiss, 10 November 2021. Para peserta banyak menggunakan senapan hitam gaya militer, mengenakan perlengkapan olahraga kontemporer. REUTERS/Arnd Wiegmann
Para peserta menembak sasaran pada jarak 300 meter dalam kompetisi tradisional 'Ruetlischiessen' atau menembak Ruetli di padang rumput Ruetli di Swiss, 10 November 2021. Kompetisi ini telah diadakan sejak abad ke-19, yang memberi penghormatan kepada yayasan negara itu sebagai konfederasi kanton abad pertengahan. REUTERS/Arnd Wiegmann
Seorang peserta mengisi ulang senapannya setelah menembak sasaran pada jarak 300 meter dalam kompetisi tradisional 'Ruetlischiessen' atau menembak Ruetli di padang rumput Ruetli di Swiss, 10 November 2021. Lebih dari 1.000 penembak jitu berkumpul di tepi Danau Lucerne minggu lalu untuk Penembakan Ruetli tahunan. REUTERS/Arnd Wiegmann
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini