Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Andrii "Tuman" mengarahkan pasukannya melalui radio HT di lokasi yang dirahasiakan di dekat kota garis depan Kreminna, di Ukraina, 13 Maret 2023. Andrii Tuman merupakan seorang tentara Muslim Ukraina yang bertugas memerintahkan batalionnya sepanjang waktu untuk menahan serangan Rusia yang semakin intensif. REUTERS/Violeta Santos Moura
Andrii "Tuman" mengarahkan pasukannya melalui radio HT di lokasi yang dirahasiakan di dekat kota garis depan Kreminna, di Ukraina, 13 Maret 2023. Andrii Tuman menjadi komandan batalion Ukraina dan veteran dua perang di Chechnya, Rusia. REUTERS/Violeta Santos Moura
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Andrii "Tuman" mengarahkan pasukannya dari lokasi yang dirahasiakan di dekat kota garis depan Kreminna, di Ukraina, 13 Maret 2023. Andrii pensiun dari angkatan bersenjata Ukraina pada 2007, tetapi bergabung kembali pada 2014 ketika separatis yang didukung Rusia pindah ke Ukraina timur. REUTERS/Violeta Santos Moura
Andrii "Tuman" mengarahkan pasukannya dari lokasi yang dirahasiakan di dekat kota garis depan Kreminna, di Ukraina, 13 Maret 2023. Dia pernah terluka parah dalam ledakan pada tahun 2020, tetapi mendaftar untuk bertugas setelah invasi skala penuh dimulai. REUTERS/Violeta Santos Moura
Andrii "Tuman" mengarahkan pasukannya melalui radio HT di lokasi yang dirahasiakan di dekat kota garis depan Kreminna, di Ukraina, 13 Maret 2023. Tuman kehilangan salah satu dari tiga istrinya dalam serangan di dekat ibu kota Kyiv menjelang awal invasi. Putra satu-satunya, yang berusia 21 tahun, juga tewas di sekitar lokasi pertempuran di kota utara Sumy. Motivasinya berasal dari membalas dendam pada Rusia dan mendukung batalionnya yang terdiri dari beberapa ratus tentara. REUTERS/Violeta Santos Moura
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini