Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menkominfo Rudiantara (kiri) berjabat tangan dengan CEO Telegram Pavel Durov (kanan) di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, 1 Agustus 2017. Pertemuan tersebut guna membahas Standard Operating Procedure (SOP) yang harus diikuti Telegram agar dapat beraktivitas kembali di Indonesia. ANTARA/Galih Pradipta
Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara bersama dengan CEO Telegram, Pavel Durov setibanya di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Jakarta, 1 Agustus 2017. Kementerian Komunikasi dan Informatika akan membuka kembali akses aplikasi Telegram. TEMPO/Yovita Amalia
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara bersama dengan CEO Telegram, Pavel Durov saat akan melakukan pertemuan tertutup di Kementerian Kominfo, Jakarta, 1 Agustus 2017.Telegram akan membuat channel khusus untuk langsung berkomunikasi dengan pemerintah Indonesia. TEMPO/Yovita Amalia
CEO Telegram, Pavel Durov melakukan konverensi pers seusai melakukan pertemuan tertutup di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, 1 Agustus 2017. Telegram juga menyediakan moderator yang bisa berbahasa Indonesia. TEMPO/Yovita Amalia
CEO Telegram, Pavel Durov melakukan konverensi pers seusai melakukan pertemuan tertutup di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, 1 Agustus 2017. Durov mengakui bahwa banyak sekali saluran terkait terorisme yang ada di Telegram. TEMPO/Yovita Amalia
Dirjen Aplikasi informatika, Semuel Abrijani Pangerapan (kanan) mendampingi CEO Telegram, Pavel Durov (kiri) seusai melakukan pembahasan mengenai isu pemblokiran aplikasi Telegram di Indonesia, di Kemenkominfo, Jakarta, 1 Agustus 2017. Durov menyampaikan telah memblokir ribuan saluran publik ISIS serta mempublikasikannya di @Isiswatch. TEMPO/Yovita Amalia
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini