Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

10 Risiko Mematikan Minum Air Dingin setelah Makan

Punya kebiasaan minum air dingin setelah makan? Awas, bahaya mengancam kesehatan di baliknya.

21 Desember 2022 | 21.12 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Saat cuaca sangat panas, biasanya orang akan melakukan hal-hal yang menyejukkan, seperti minum air dingin atau air es. Cara itu menyegarkan tubuh dan membuat kita minum lebih banyak. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengingat beberapa bahaya di balik menikmati air dingin, inilah yang harus kita waspadai. Berikut resiko minum air dingin setelah makan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perut buncit
Air es dipanaskan oleh pembawa lemak di perut. Jika sering minum air dingin, bahkan sudah jadi kebiasaan, Anda mungkin butuh lebih banyak timbunan lemak. Bantalan lemak berasal dari makanan yang dimakan setiap hari dan disimpan di dalam perut. Jika tidak diimbangi dengan olahraga yang cukup, timbunan lemak akan meningkat. Akibatnya, perut menjadi kembung dan buncit.

Masalah pencernaan
Minum air dingin tepat setelah makan dapat menyebabkan gangguan pencernaan karena suhu dingin mengubah tekstur makanan dan membuatnya lebih sulit dicerna. Misalnya, makanan berminyak cenderung menggumpal saat dicampur air dingin sehingga sulit dicerna. Mencerna yang berkepanjangan dapat menyebabkan masalah refluks asam.

Berusaha ekstra dalam proses pencernaan
Perut dirancang untuk mencerna makanan pada suhu yang sama dengan tubuh. Makanan yang terlalu dingin atau panas berarti kerja ekstra proses pencernaan. Hal yang sama terjadi ketika makan makanan yang terlalu pedas. Mereka sulit dipecah dan dapat menyebabkan diare pada beberapa orang.

Pusing
Jika metabolisme tubuh terganggu, suhu tiba-tiba berubah saat minum air dingin. Tubuh tidak bisa langsung beradaptasi. Akibatnya pasokan oksigen ke organ-organ tubuh, termasuk otak, berkurang. Akibatnya, kita menjadi pusing.

Otak membeku
Pendinginan tubuh yang cepat dapat menyebabkan disfungsi fisiologis. Akibatnya, sakit kepala dan migrain terjadi. Sebuah studi pembekuan otak dilakukan untuk memastikan efek minum air dingin. Sejumlah orang disuruh minum es lewat sedotan sampai airnya menyentuh langit-langit mulut. Aliran darah ke otak diamati, kemudian ditemukan peningkatan aliran darah. Inilah pemicu pusing dan otak membeku sesaat. Seiring waktu, otak yang membeku secara bertahap menghilang.

Pembekuan otak dapat terjadi pada migrain dan sakit kepala. Ada penelitian Sekolah Kedokteran Harvard yang menyimpulkan otak sangat sensitif terhadap suhu. Diperlukan obat vasodilatasi untuk mempertahankan aliran darah hangat yang normal dan menjaga otak tetap hangat.

Memperlambat detak jantung
Beberapa penelitian menunjukkan minum air es dapat merangsang saraf vagus. Saraf ini sangat penting untuk mengontrol aktivitas pingsan dan detak jantung bawah sadar. Kinerja saraf ini akan terganggu saat minum air es sehingga menyebabkan jantung berdetak lambat.

Kehilangan nutrisi
Normalnya, suhu tubuh manusia berkisar antara 36-37°C. Minum air yang terlalu dingin memaksa tubuh menggunakan lebih banyak energi untuk mengatur suhu tubuh dan menormalkannya. Padahal energi ini dibutuhkan tubuh untuk menyerap nutrisi dan mencerna makanan di dalam tubuh. Jadi, saat minum air dingin, energi keluar, mencegah tubuh menyerap nutrisi sepenuhnya.

Sakit tenggorokan
Minum air es juga bisa menyebabkan lendir di lapisan kerongkongan. Hal ini akan berdampak pada kerongkongan yang  rentan terhadap infeksi dan peradangan.

Usus sempit
Minum air dingin mempersempit dinding usus. Hal ini mengganggu proses penghancuran dan penyerapan makanan di usus. Suhu es dapat menyebabkan partikel makanan berminyak yang dimakan menggumpal. Selain itu, lemak menumpuk di usus sehingga menyebabkan penyempitan usus. Akibatnya, memperlambat pencernaan dan mengganggu proses pencernaan.

Menyebabkan rasa haus berlebihan
Jika minum air dingin, kita akan segera haus lagi. Semakin banyak minum air dingin, semakin banyak terjadi ketidakseimbangan dalam tubuh. Pasalnya, air dingin menyebabkan tubuh lebih cepat kehilangan cairan. Haus merupakan indikasi tubuh mengalami dehidrasi, yang harus segera diisi ulang dan menggantinya dengan minum air putih pada suhu ruangan normal. Apalagi setelah olahraga atau kerja keras, tubuh menjadi dehidrasi. Dianjurkan untuk cukup minum air untuk menormalkan cairan tubuh.

JESSYCA GAZELLA | DRHEALTHBENEFITS

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus