Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ada pendapat menyantap makanan yang dimasak sendiri lebih sehat dibanding makan makanan siap saji. Jangan salah, semua tergantung cara memasaknya. Bisa jadi cara Anda memasak makanan justru membahayakan kesehatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Dr. Mike Hansen dari Amerika Serikat, ada empat metode memasak yang berisiko bagi kesehatan, apakah itu meningkatkan risiko kanker atau menambah berat badan. Berikut penjelasannya, dilansir dari Express.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Memasak dengan panas tinggi
Memanaskan makanan dengan temperatur tinggi bisa berbahaya karena berbagai alasan. Salah satunya glikasi, yang terjadi saat panas glukosa dan fruktosa menyatu dengan protein dan menciptakan glycation end products (AGEs).
"AGEs banyak ditemukan pada makanan olahan, yang sering dipanaskan dengan cepat untuk membunuh bakteri," jelas Hansen.
Flash heating
Biasa digunakan pada makanan olahan untuk membunuh bakteri dan membentuk asam lemak karena lemak bereaksi dengan ion klorida pada garam selama proses pemanasan yang mencapai 240 derajat Celcius.
Pakai alat masak antilengket
Alat masak ini biasanya dilapisi material yang disebut politetrafluoretilen (PTFE) yang merupakan jenis polyfluoroalkyl substance (PFAS). "PFAS adalah kelompok bahan kimia sintetis yang tahan panas, air, dan minyak, yang membuatnya ideal digunakan. Akan tetapi, bila alat masak antilengket ini dipanaskan dengan temperatur sangat tinggi, PFAS bisa masuk ke dalam makanan yang dimasak," papar Hansen seraya menambahkan bisa mengakibatkan karsinogenik.
"PFAS terkait dengan beberapa jenis kanker seperti liver dan testis, juga usus besar," tambahnya.
Dipanggang
Makanan yang dipanggang memang sudah diketahui bisa membahayakan kesehatan. Pemicunya adalah polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs) yang terbentuk selama proses memasak, terutama ketika lemak dan cairan dari daging berkontak dengan panas tinggi seperti api dan arang panas.
"Penelitian telah menunjukkan mengonsumsi dan menghirup PAHs bisa meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, termasuk paru-paru, payudara, kandung kemih, dan usus besar," jelas Hansen.
Pilihan Editor: Ragam Alat Masak yang Dinilai Mubazir dan Hanya Buang Uang