Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Apakah Menopause Terjadi pada Pria?

Tak hanya wanita, pria pun bisa mengalami "menopause". Begini Penjelasannya.

10 November 2023 | 17.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tak hanya wanita, pria pun bisa mengalami "menopause”. Penelitian yang dipublikasikan di US National Library of Medicine yang berjudul “The male menopause: do it exce?”, mengadopsi istilah “manopause,” yang berarti istilah umum untuk perubahan terkait usia yang sifat pastinya masih belum diketahui.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari Harvard Health, meski wanita mengalami penurunan kadar estrogen pada usia 50 tahun, yang menyebabkan perubahan fisik dan psikologis saat menopause, pria mengalami perubahan yang lebih bertahap. Kadar testosteron pada pria mulai menurun mulai usia 30 tahun. Namun penurunannya berjalan perlahan, yakni sekitar 1 persen per tahun selama sisa hidup mereka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Akibatnya, banyak pria bahkan tidak menyadari efeknya selama beberapa dekade. Bagi kebanyakan pria, istilah "menopause pria" bisa keliru karena gejalanya bukan disebabkan oleh penurunan testosteron secara tiba-tiba seperti yang dialami wanita saat menopause.

Apa yang mungkin menyebabkannya?

Penurunan kadar testosteron secara bertahap adalah bagian alami dari proses penuaan. Namun, faktor lain juga dapat berkontribusi terhadap gejala yang berhubungan dengan menopause pria. Dikutip dari Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS), berbagai masalah gaya hidup dan psikologis dapat memainkan peran penting. Masalah-masalah ini dapat mencakup:

  1. Stres: Tingkat stres yang tinggi dapat menyebabkan perubahan suasana hati, mudah tersinggung, dan hilangnya minat terhadap seks.
  2. Depresi: Gejala seperti rendahnya gairah seks dan perubahan suasana hati dapat menjadi indikasi adanya depresi.
  3. Kecemasan: Ini dapat menyebabkan disfungsi ereksi.
  4. Masalah pribadi: Masalah yang berkaitan dengan pekerjaan, hubungan, keuangan, atau kekhawatiran mengenai penuaan dapat menyebabkan gejala psikologis.

Selain itu, beberapa faktor fisik dapat meningkatkan gejala tersebut secara signifikan, seperti merokok, gangguan jantung, kurang tidur, pola makan yang buruk, kurang olahraga, konsumsi alkohol berlebihan.

Dalam kasus yang jarang terjadi, hipogonadisme yang terjadi lambat, yakni suatu kondisi ketika testis menghasilkan sedikit atau tidak ada hormon sama sekali, dapat menyebabkan gejala menopause pada pria. Penyakit ini bisa berkembang di kemudian hari, terutama pada pria yang mengalami obesitas atau menderita diabetes tipe 2. Namun, ini adalah kondisi medis langka yang bukan merupakan ciri khas penuaan.

Beberapa gejala umum

Ketika pria mencapai usia akhir 40-an hingga awal 50-an, mereka mungkin mengalami serangkaian gejala yang sering dikaitkan dengan menopause pria. Beberapa gejala umum yang terjadi antara lain:

  1. Perubahan suasana hati dan mudah tersinggung
  2. Hilangnya massa otot dan berkurangnya kemampuan berolahraga
  3. Redistribusi lemak (seperti perut buncit)
  4. Kurangnya semangat atau energi
  5. Sulit tidur (insomnia) atau peningkatan kelelahan
  6. Konsentrasi buruk dan ingatan jangka pendek

Gejala-gejala ini dapat berdampak signifikan pada kehidupan sehari-hari dan kebahagiaan pria secara keseluruhan. Jadi penting untuk mengidentifikasi penyebab yang mendasarinya dan menentukan intervensi yang tepat.

Apa sajakah pilihan pengobatan?

Jika Anda mengalami gejala yang berhubungan dengan menopause pria, penting untuk mencari bantuan profesional. Dokter akan mulai dengan menyelidiki apakah gejala Anda mungkin terkait dengan faktor lain seperti penyalahgunaan alkohol, masalah tiroid, atau depresi.

Untuk menentukan apakah kadar testosteron Anda merupakan faktor yang berkontribusi, dokter akan mengukur kadar testosteron total dalam darah Anda. Jika kekurangan testosteron teridentifikasi, Anda dan dokter mungkin bisa mendiskusikan pilihan terapi penggantian testosteron (TRT) untuk meringankan gejala. Perawatan ini dapat diberikan melalui suntikan atau gel.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus