Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Bolehkah Penderita TBC Menyusui Anak?

Dokter anak menjelaskan ibu menyusui dengan riwayat TBC masih boleh memberikan ASI kepada bayinya tapi ada syaratnya.

27 September 2024 | 11.44 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Data Kementerian Kesehatan mencatat, berdasarkan Global Report 2022 Indonesia merupakan negara dengan beban TBC tertinggi kedua setelah India. WHO memperkirakan 969.000 kasus TBC di Indonesia dengan angka saat ini 717.941 kasus.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sementara itu, konsultan saluran napas dan paru anak (respirologi) dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, Muchammad Fahrul Udin, menjelaskan ibu menyusui dengan riwayat tuberkulosis masih boleh memberikan ASI kepada bayinya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Untuk ASI ini tetap boleh diberikan. Hanya saja, mereka disarankan sudah mengonsumsi obat untuk penyembuhan selama dua minggu,” katanya pada kegiatan daring “Kelas Orang Tua Hebat Seri 9: Kenali dan Cegah Tuberkulosis (TB) pada Anak Usia Dini” yang diselenggarakan BKKBN, Kamis, 26 September 2024.

Dia menyarankan orang tua dengan riwayat TB yang masih dalam tahap memberikan ASI kepada anak agar tetap memakai masker ketika berinteraksi dekat dengan anak untuk mencegah penularan TB melalui udara. Meski demikian, tidak semua ibu dengan TB dapat menyusui anak. Ibu dengan riwayat TB kategori parah disarankan untuk tidak menyusui anak.

“Ibu yang memiliki riwayat sakit TB resisten disarankan tidak memberikan ASI karena risikonya besar untuk anak,” jelas Fahrul.

Pola hidup bersih
Untuk menghindari infeksi bakteri TB, orang tua diharapkan menjalani pola hidup bersih seperti memberikan pencahayaan yang cukup pada setiap ruangan dengan sirkulasi udara yang cukup karena penyakit tersebut menular melalui udara sehingga udara yang bersih dan sirkulasi yang baik dapat mematikan virus TB. Penularan kepada anak saat ibu hamil bisa melalui plasenta. Dengan kondisi tersebut orang tua diharapkan berkonsultasi langsung dengan dokter dan segera rutin minum obat.

Tuberkulosis resisten obat (TB RO) merupakan penyakit yang berdampak pada kesehatan masyarakat dengan jumlah kasus semakin meningkat sehingga perlu upaya penanggulangan yang komprehensif dari semua pihak. Pada 2013, telah ditetapkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 13 Tahun 2013 tentang Pedoman Manajemen Terpadu Pengendalian Tuberkulosis Resisten Obat sebagai acuan dalam tatalaksana penanggulangan TB RO di Indonesia. Perkembangan tata laksana TB RO di tingkat global terjadi dengan cepat, baik terkait alur diagnostik, panduan pengobatan, maupun tata laksana penyakit yang berpusat pada pasien.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus