Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hari Penglihatan Sedunia diperingati pada 12 Oktober. Kementerian Kesehatan berharap para pemangku kepentingan dan masyarakat semakin peduli dengan kesehatan mata agar penyakit gangguan mata akibat bekerja dapat semakin berkurang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia yang produktif bekerja di sektor formal dan informal tercatat mencapai 138,63 juta orang hingga awal 2023. Para pekerja tersebut rentan mengalami penurunan produktivitas akibat gangguan penglihatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes, Eva Susanti, pun mengajak semua pihak untuk lebih memperhatikan kesehatan mata para pekerja maupun anggota keluarganya.
"Diharapkan dengan momentum Hari Penglihatan Sedunia maka semakin ditingkatkan lagi promosi dan sosialisasi terkait pentingnya menjaga kesehatan penglihatan dan menggabungkan pentingnya deteksi dini gangguan penglihatan, baik di lingkungan kerja maupun masyarakat," kata Eva, Selasa, 10 Oktober 2023.
Kurang perhatian perusahaan
Ia mengatakan kondisi gangguan penglihatan mata hampir dialami oleh satu miliar penduduk dunia, termasuk di Indonesia, meski secara medis penyakit itu dapat dihindari maupun dicegah melalui pengobatan. Namun, jumlah penderita gangguan penglihatan seperti katarak, refraksi, atau glukoma diperkirakan justru semakin meningkat, terutama para pekerja di lingkungan kerja formal maupun informal. Salah satunya karena kurangnya perhatian pemilik perusahaan atas kondisi tempat kerja.
"Diperkirakan akan terus meningkat angkanya di kemudian hari. Meskipun kesehatan mata seringkali dihubungkan dengan SGDs, melalui goal ketiga, yaitu kesehatan dan kesejahteraan yang baik, namun kesehatan mata berkaitan juga pada goals lainnya," jelasnya.
Oleh karena itu, Kemenkes terus mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk peduli terhadap isu yang berkaitan dengan mata, dan menjamin pelayanan mata yang disediakan untuk masyarakat bisa diakses dengan baik, inklusif, dan terjangkau.
Bagi yang merasa punya keluhan atau merasakan gejala gangguan penglihatan, Eva berharap pasien dapat segera periksa mata secara berkala. Sekecil apapun gejala yang dirasakan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Bagi para pekerja, ia juga menganjurkan untuk melindungi mata dengan pelindung mata atau pelindung diri untuk meminimalisir potensi gangguan yang ada.
Saat ini, Kemenkes tidak hanya mendorong isu kesehatan mata di skala nasional tetapi juga mengedukasi dan menyosialisasikan bahaya gangguan penglihatan melalui konten yang faktual dan menarik yang disebarluaskan melalui media sosial resmi maupun seminar.