Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Ini Alasan Tidak Dianjurkan Tidur Tengkurap

Menghabiskan waktu tidur tengkurap ternyata dapat menyebabkan nyeri pada bagian tubuh tertentu. Mengapa demikian?

19 September 2023 | 18.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Haruskan Anda tidur tengkurap? Jawaban biasanya adalah tidak, terutama dalam hal merawat tulang belakang Anda dengan benar. Tidur tengkurap bisa memberikan tekanan ekstra pada punggung, leher, dan bahu.

Ketegangan kecil ini dapat bertahan selama tujuh atau delapan jam, membuat Anda merasa sedikit lebih buruk ketika matahari terbit karena kelelahan, dikutip dari Health Cleveland Clinic.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lantas bagaimana bisa, berbaring diam dan tidak melakukan apapun dapat membuat otot Anda sakit? Chiropractor Andrew Bang, DC, disebutkan dalam laman yang sama, mempunyai jawaban untuk itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Anda menghabiskan sekitar sepertiga hidup Anda untuk tidur. Bagaimana Anda memposisikan diri Anda pada saat itu penting. Tujuan Anda adalah menghilangkan tekanan sebanyak mungkin pada sendi dan otot Anda," ujar Dr. Bang.

Studi menunjukkan, pilihan posisi tidur Anda bisa meningkatkan atau mengurangi nyeri tulang belakang, dalam catatan Dr. Bang. Hal tersebut adalah masalah besar, mengingat adanya lonjakan besar nyeri leher dan punggung yang dilaporkan dalam beberapa tahun terakhir.

Umumnya, tidur tengkurap tidak dianjurkan. Dilansir dari Health Cleveland Clinic, inilah alasannya:

1. Sakit punggung

Tidur dengan nyaman ialah tentang mekanika tubuh. Dr. Bang menyebut Anda harus menjaga tulang belakang Anda tetap sejajar. Sementara kebiasaan postur tubuh yang buruk saat Anda tidur tidak baik bagi tubuh Anda. Tidur tengkurap dapat mengganggu kesehatan Anda dengan meratakan dan memutar secara tidak normal kurva ideal tulang belakang Anda.

Dr. Bang menambahkan hal tersebut bisa memberikan tekanan tambahan pada punggung bagian bawah Anda. Di mana itu adalah bagian tubuh yang sudah dibebani oleh sebagian besar dari kita dalam aktivitas sehari-hari.

"Tidur tengkurap tidak memberikan kesempatan pada otot untuk beristirahat dan pulih," kata dia.

2. Sakit leher

Tidur dengan perut menempel pada tempat tidur membutuhkan putaran kepala ke satu atau lain cara supaya tidak tercekik di bantal. Adapun putaran inti Anda itu akan menarik tubuh Anda keluar dari keselarasan alami untuk jangka waktu lama. 

Bayangkan mengunci leher Anda pada posisi itu selama berjam-jam di siang hari. Pada akhirnya itu akan mulai terasa sakit, bukan? Prinsip yang sama berlaku ketika Anda tertidur. "Meregangkan otot leher dalam waktu lama akan menimbulkan rasa nyeri," ujar Dr. Bang.

Tidur tengkurap juga dapat membuat leher Anda memanjang ke belakang, sehingga menekan tulang belakang Anda. Hal tersebut bisa menyebabkan sensasi kesemutan saat lengan Anda "tertidur" karena aliran darah terbatas dan saraf yang tertekan.

3. Sakit bahu

Apa yang Anda lakukan dengan lengan Anda apabila Anda tidur tengkurap? Kebanyakan orang secara alami akan mengangkatnya, bahkan mungkin menyelipkan salah satu lengan (atau keduanya) di bawah bantal. Posisi ini dapat menjaga ketegangan pada sendi bahu Anda.

"Anda menciptakan situasi yang pada akhirnya dapat menyebabkan masalah rotator cuff atau masalah bahu lainnya," kata Dr. Bang. 

4. Kerutan di wajah

Tidur tengkurap pada dasarnya membuat kulit wajah menjadi lembek, sehingga membawa konsekuensi. Para peneliti menemukan, posisi tidur tengkurap bisa menyebabkan tekanan dan stres yang membentuk kerutan.

Itulah empat alasan tidak dianjurkan bagi Anda untuk tidur tengkurap. Sementara tidur miring atau telentang dianggap sebagai posisi terbaik untuk punggung dan leher Anda. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus