Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Ketahui Istilah BPA, Zat Kimia yang Biasa Digunakan dalam Produksi Botol Plastik Air Minum

Oleh karena itu, BPA sering kali menjadi perhatian khusus dalam konteks keamanan produk konsumen, termasuk botol plastik air mineral dan lainnya.

24 Januari 2024 | 18.29 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah kepedulian akan kesehatan dan lingkungan, botol plastik air minum BPA free menjadi pilihan yang semakin populer. BPA free merujuk pada produk atau kemasan yang dibuat tanpa menggunakan BPA atau bahan-bahan yang serupa.

Apa itu BPA?

BPA adalah singkatan dari bisfenol A. Dikutip dari Mayo Clinic, ini senyawa kimia yang telah digunakan sejak tahun 1950-an dalam produksi polikarbonat dan resin epoksi. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Polikarbonat digunakan untuk membuat berbagai produk plastik, seperti botol minuman, peralatan dapur, dan perlengkapan bayi, sedangkan resin epoksi digunakan dalam pelapis pada kaleng makanan dan produk-produk lainnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BPA dapat berpotensi melepaskan senyawa kimia tersebut ke dalam makanan atau minuman dari wadah yang terbuat dari bahan yang mengandung BPA.

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa paparan tinggi terhadap BPA dapat memiliki potensi dampak kesehatan, terutama pada sistem hormonal. Oleh karena itu, BPA sering kali menjadi perhatian khusus dalam konteks keamanan produk konsumen.

Adapun kemasan atau produk yang dinyatakan BPA-free biasanya diklaim sebagai alternatif yang lebih aman dari segi kesehatan. Banyak produsen telah beralih ke bahan-bahan pengganti yang dianggap lebih aman untuk mengurangi risiko paparan BPA.

Dampak BPA pada kesehatan

Menurut ahli biofisika Wei Min,  banyak literatur menunjukkan bahwa setidaknya beberapa bahan tambahan dan bahan kimia yang ditemukan di dalam dan di samping botol plastik dapat membahayakan kesehatan. 

"Ini termasuk BP A, yang dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah dan diabetes tipe 2, zat per dan polifluoroalkil atau PFAS yang dapat mempengaruhi kesuburan, dan ftalat yang dapat mengganggu hormon," kata Wei Min dikutip dari CNA Lifestyle.

Meski begitu, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menyebut bahwa BPA aman pada tingkat yang sangat rendah yang terdapat pada beberapa makanan. Penilaian ini didasarkan pada tinjauan terhadap ratusan penelitian. FDA terus memantau penelitian tersebut .

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus