Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Khasiat sambiloto sudah tak asing lagi di dunia kesehatan. Tanaman berdaun hijau yang rasanya pahit ini memiliki nama Latin Androgaphis paniculata Ness dan banyak tubuh di negara-negara Asia Tenggara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip laman Sehatq, berdasarkan literatur kesehatan, daun sambiloto sudah digunakan sebagai obat sejak 1919. Saat itu, daun tersebut digunakan untuk mengusir flu dan demam. Manfaat sambiloto kian populer dan dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai penyakit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sambiloto mengandung andrographolide, saponin, flavonoid, alkaloid, dan tanin. Ada pula lakton, paniculin, kalmegin, dan hablur kuning yang bermanfaat bagi tubuh. Berikut khasiat sambiloto untuk kesehatan:
- Meredakan panas dalam
Banyak orang langsung mengkonsumsi sambiloto, baik dalam bentuk alami maupun ekstrak saat merasakan gejala panas dalam, seperti batuk, radang tenggorokan, flu, hingga reaksi alergi. Sambiloto diyakini mampu meningkatkan daya tahan tubuh dan mempercepat proses penyembuhan. - Menghambat pertumbuhan sel kanker
Banyak penelitian menunjukkan sambiloto berpotensi menghambat pertumbuhan sel kanker. Adapun jenis kanker terkait yang pernah diteliti adalah kanker prostat, payudara, usus, hepatoma, dan melanoma.
Cara kerjanya, sambiloto mampu memaksimalkan fungsi chemokine atau kemokin, protein pemberi sinyal yang disekresikan oleh sel, sehingga pertumbuhan sel kanker bisa ditekan. - Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA
Sebuah penelitian yang dirilis pada 2017 menunjukkan khasiat sambiloto untuk mengatasi infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA. Dibanding tanaman herbal lainnya, sambiloto mampu mempersingkat durasi batuk, panas dalam, dan mempercepat pemulihan.
Baca juga:
Daun Sambiloto Dapat Mengatasi Diabetes? Ini Kata Pakar - Meredakan gejala multiple sclerosis atau MS
Multiple sclerosis adalah kondisi saat sistem kekebalan tubuh merusak lapisan pelindung saraf. Riset BMC Neurology menunjukkan penderita multiple sclerosis atau MS yang mengkonsumsi sambiloto dua kali sehari selama setahun merasa tidak terlalu lelah dan lesu seperti sebelumnya. - Meredakan kolitis ulseratif
Kolitis ulseratif adalah kondisi peradangan pada lapisan usus besar. Sebuah studi yang dirilis jurnal Alimentary Pharmacology and Therapeutics menunjukkan ekstrak sambiloto lebih ampuh dibandingkan obat plasebo dalam mengatasi kolitis ulseratif.
Kendati banyak khasiat sambiloto, bukan berarti tanaman ini tidak memiliki efek samping. Beberapa dampak dari konsumsi sambiloto yang mungkin terjadi antara lain sakit kepala, lemas, reaksi alergi, mual, hingga diare.