Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Nyeri Haid Bisa Diperparah Oleh Beberapa Faktor Ini

Beberapa wanita bisa merasakan nyeri haid yang tidak tertahankan saat menstruasi hingga tidak mampu melakukan apapun. Bahkan merasakan kram perut.

14 Mei 2021 | 13.22 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Nyeri haid sebenarnya umum dirasakan oleh setiap wanita saat menstruasi. Namun, beberapa wanita bisa merasakan nyeri haid yang tidak tertahankan hingga tidak mampu melakukan apapun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nyeri atau kram perut adalah bagian kontraksi otot didalam rahim. Lapisan pada rahim terus terbentuk tiap bualan. Hal itu berguna untuk persiapan tempat berkembangnya sep telur yang sudah dibuahi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wanita bisa mengalami nyeri haid selama bertahun-tahun karena sensitif terhadap hormon prostaglandin. Kondisi ini disebut dengan dismenore. Namun, beberapa faktor bisa saja meningkatkan risiko seorang wanita mengalami nyeri haid yang lebih parah seperti telah berusia dibawah 30 tahun, riwayat menstruasi pertama kali saat berusia 11 tahun atau lebih awal, menorrhagia, perdarahan (metrorrhagia), riwayat keluhan nyeri haid parah di keluarga, berat badan berlebih atau kurang, dan terakhir merokok dan konsumsi minuman beralkohol.

Nyeri haid dialami wanita bisa di sebabkan kontraksi otot pada rahim dan kondisi atau penyakit tertentu. Nyeri haid atau dismenore terbagi menjadi dua jenis yaitu orimemr dan sekunder.

Dismenore primer merupakan nyeri yang umum dialami wanita. Sedangkan, dismenore sekunder merupakan rasa nyeri yang disebabkan oleh beberapa penyakit atau kondisi seperti endometriosis, radang panggul, qdenomiosis, fibroid atau miom yang merupama. tumor di dinding rahim yang tidak bersifat kanker, dan terakhir bisa disebabkan oleh efek samping penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim atau intrauterine device (IUD).

Selain itu, nyeri haid juga bisa disebabkan oleh penyakit lain, seperti masalah pada kandung kemih atau saluranbindung telur (tuba Falopi) dan penyepitan leher rahim.

Nyeri haid yang disebabkan dismenore sekunder biasanya terjadi lebih awal dari nyeri haid biasa dan berlangsung lebih lama.

Umumnya dismenore sekunder penyebab nyeri haid juga disertai dengan gejala lain, seperti menstruasi tidak keluar, keputihan yang kental dan berbau, perdarahan di antara masa menstruasi, serta nyeri saat melakukan hubungan seksual.

ASMA AMIRAH

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus