Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setiap orang berisiko mengalami pulpitis atau sakit gigi. Penyebabnya berlainan dipengaruhi kualitas perawatan gigi dan kebiasaan membersihkan mulut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pulpitis terjadi ketika infeksi bakteri menyebar ke ruang pulpa gigi yang terinfeksi. Kondisi itu menyebabkan jaringan menjadi bengkak, meradang atau iritasi jauh di dalam gigi. Nyeri tersebab infeksi memberi tekanan saraf di sekitarnya dan pembuluh darah.
Apa itu pulpitis?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di bagian terdalam gigi ada pulpa. Pulpitis peradangan di pulpa gigi atau jaringan tengah. Pulpa gigi terdiri dari jaringan ikat lunak, saraf, dan suplai darah.
Mengutip dari Healthline, kondisi yang menyebabkan peradangan pulpa menyakitkan di satu gigi bisa menjalar. Itu pula tersebab bakteri yang menyebabkan pembengkakan.
Baca juga: 4 Penyebab Sakit Gigi Pulpitis
Ada dua jenis pulpitis reversibel dan ireversibel. Pulpitis reversibel mengacu peradangan ringan. Pulpitis ireversibel terjadi ketika peradangan bersamaan gejala selain nyeri yang parah.
Pulpitis ireversibel menyebabkan jenis infeksi abses periapikal. Infeksi itu berkembang di akar gigi. Kondisi itu menyebabkan kantong nanah terbentuk. Jika tidak diobati, infeksi ini bisa menyebar ke bagian tubuh lain, seperti sinus dan rahang.
Mengutip dari Medical News Today, pulpitis menyebabkan rasa sakit, bengkak, dan sensitif. Infeksi bakteri dari rongga biasanya menjadi penyebabnya. Ketika pulpa meradang, seseorang mungkin mengalami rasa sakit dari saraf gigi.
Pulpitis reversibel
Biasanya ada peradangan ringan di pulpa yang menyebabkan nyeri sebentar. Jika seseorang mengalami pulpitis reversibel, gigi mungkin memiliki rongga, tapi belum dalam. Kemungkinan belum ada infeksi bakteri.Konsumsi makanan manis atau dingin menyebabkan rasa sakit, walaupun akan lekas hilang setelah selesai.
Pulpitis ireversibel
Pulpitis ireversibel bisa saja memerlukan perawatan medis. Pulpitis ireversibel terjadi ketika bakteri menyebar ke saraf yang membuat pulpa meradang.
Pulpitis ireversibel menyebabkan nyeri yang menyebar. Rasa nyeri yang bisa muncul secara menadadak bisa sangat parah membuat orang terjaga saat tengah malam. Seseorang dengan pulpitis ireversibel mengalami kesulitan menentukan pusat rasa sakit., karena nyeri yang menyebar.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.