Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah bayi di beberapa negara Eropa dilaporkan sakit akibat Echovirus. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan imbauan soal penyebaran Echovirus-11 atau E-11 yang mematikan itu. “Ini dianggap tidak biasa karena memburuknya kondisi sangat cepat dan tingkat kematian yang tinggi bayi-bayi yang terkena dampak," kata WHO seperti dilansir dari Heatlh News.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Echovirus-11 bukan fenomena baru. Virus pernah menyerang bayi-bayi di Eropa sejak 2022. Mengutip situs web WHO, berikut sorot balik penyebarannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Prancis
Pada 26 Juni 2023, Prancis melaporkan sembilan kasus sepsis neonatal E-11 parah terkait dengan gangguan hati dan kegagalan multiorgan. Laporan dikonfirmasi oleh pengujian enterovirus Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR). Itu dari sampel darah, swab tenggorokan, swab nasofaring, sampel cairan serebrospinal, dan biopsi post-mortem dari tiga wilayah metropolitan Prancis antara Juli 2022 dan April 2023.
Enam dari sembilan kasus terjadi pada 2022, yakni Juli, Oktober, dan Desember. Adapun tiga kasus pada 2023, Januari dan April. Dari sembilan kasus, tujuh kematian dilaporkan.
2. Kroasia
Kroasia melaporkan satu kasus infeksi E-11 yang dikonfirmasi dari kelompok penyakit enterovirus pada neonatus yang terdeteksi Juni 2023. Itu dari dua rumah sakit bersalin yang terpisah.
3. Italia
Pada 26 Juni 2023, tujuh kasus infeksi E-11 neonatal telah dikonfirmasi di Italia sejak April. Tiga dari tujuh kasus di Unit Perawatan Intensif Neonatal (NICU). Satu kasus tetap berada di NICU, satu kasus menunjukkan perbaikan klinis dan satu kasus telah dipulangkan. Dua kasus lagi yang dites positif saat skrining tidak menunjukkan gejala yang berarti.
4. Spanyol
Dua kasus infeksi E-11 telah dilaporkan di Spanyol pada 26 Juni 2023. Kasus ini bayi kembar prematur yang lahir pada Januari 2023. Kedua kasus tersebut dirawat di NICU setelah lahir dengan satu kematian tercatat dan diagnosis infeksi enterovirus parah. Adapun kasus kedua keluar dari rumah sakit tanpa gejala sama sekali.
Menurut data yang tersedia di Spanish National Center for Microbiology, E-11 telah beredar di Spanyol pada 2022 dan 2023, namun data E-11 yang tersedia tidak menunjukkan adanya peningkatan yang neonatus yang parah.
5. Swedia
Swedia melaporkan empat kasus bayi dengan meningoensefalitis akibat E-11 antara awal 2022 hingga 15 Juni 2023. Ada satu kasus bayi E-11 terdeteksi pada 2022 melalui peningkatan pengawasan enterovirus.
6. Britania Raya
Britania Raya melaporkan dua kasus infeksi E-11 anak kembar pada Maret 2023. Kedua kasus tersebut menunjukkan beberapa kondisi klinis termasuk hepatitis dan kegagalan multiorgan.
Keadaan memburuk dari hari keempat kelahiran hingga kesepuluh ketika meninggal. Pengujian laboratorium mengonfirmasi adanya enterovirus atau sebagai E-11. Saat ini, Britania Raya belum mengonfirmasi kasus baru E-11 lainnya.
Pilihan Editor: Penyakit Anak Biasa Mungkin di Balik Heboh Flu Tomat