Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Banyak kandungan nutrisi buah nanas, termasuk vitamin C, serat, rangkaian vitamin B, serta mineral seperti tembaga, potasium, dan magnesium, menurut Cleveland Clinic. Buah tropis ini juga rendah kalori serta tak mengandung kolesterol, sodium, dan lemak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Buah nanas memang tinggi gula tapi tak lebih banyak dari beberapa buah lainnya. Semangkuk irisan nanas mengandung 16,3 gram gula atau lebih rendah dibanding pir, jeruk, apel, ceri, dan mangga, menurut data Departemen Pertanian Amerika Serikat. Penting juga untuk mencatat gula alami yang terdapat pada buah tak sama dengan yang terkandung dalam makanan manis seperti kue dan biskuit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Buat penderita diabetes atau masalah gula darah lainnya, makan nanas segar, beku, atau kaleng tanpa tambahan gula adalah opsi yang lebih baik. Buah kering biasanya mengandung gula tambahan, menurut Asosiasi Diabetes Amerika, dan jus buah bisa meningkatkan kadar gula darah.
Siapa yang harus menghindari nanas?
Perbedaan utama antara makan buah segar dan minum jus yaitu jus sudah kehilangan serat buah, yang membantu memperlambat penyerapan respons gula darah pada tubuh, kata pakar diet Abbey Sharp kepada USA TODAY. Pakar menyarankan menyeimbangkan asupan jus buah yang nirserat dengan lebih banyak makanan yang mengandung serat, protein, dan/atau lemak untuk membantu menjaga gula darah dan meningkatkan kualitas nutrisi.
Lalu, kapan kita tak boleh makan nanas? Nanas tinggi asam sehingga dapat memperparah gejala refluks asam, GERD, dan gigi sensitif. Mengasup banyak vitamin C dan bromelain, enzim yang mencerna protein, juga berpotensi menyebabkan diare, pendarahan haid yang berlebihan, dan ruam merah, kata WebMD.
Anda juga tak boleh makan nanas bila alergi terhadapnya. Menurut Yayasan Asma dan Alergi Amerika Serikat, orang dengan alergi lateks kemungkinan juga alergi terhadap beberapa jenis buah, termasuk pisang, tomat, dan nanas.