Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

hiburan

Daya Tarik Jatiluwih yang Jadi Daerah Tujuan Delegasi KTT World Water Forum Ke-10 di Bali

Jokowi dan para delegasi World Water Forum ke-10 di Bali akan mengunjungi destinasi wisata Jatiluwih, Tabanan, Bali pada 24 Mei 2024.

21 Mei 2024 | 12.20 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan para delegasi World Water Forum ke-10 akan mengunjungi Daerah Tujuan Wisata Jatiluwih, Tabanan, Bali pada 24 Mei 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Manager operasional DTW Jatiluwih John Ketut Purna, di Tabanan, Bali, Sabtu mengatakan, persiapan menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo dan para delegasi World Water Forum sampai saat ini sudah maksimal, mulai dari pintu masuk objek wisata hingga para kepala negara tersebut berada di areal kawasan DTW Jatiluwih.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Dari informasi yang didapat rombongan Presiden Jokowi dan delegasi WWF direncanakan akan mengunjungi DTW Jatiluwih pada 24 Mei nanti," ujar Ketut Purna saat ditemui di DTW Jatiluwih sebagaimana dilansir dari Antara 18 Mei, 2024.

Ketut Purna memaparkan saat rombongan Presiden Jokowi dan delegasi WWF tiba di DTW, di pintu gerbang para rombongan satu persatu akan diberikan kalungan bunga sebagai tanda penyambutan awal. Setelah itu, rombongan akan disambut dengan tarian tradisional daerah Bali, melihat UMKM hingga kuliner khas desa Jatiluwih.

"Kuliner yang akan disajikan dari DTW Jatiluwih untuk kepala negara dan delegasi yakni kuliner laklak dan teh beras merah yang merupakan makanan dan minuman khas Desa Jatiluwih," ujarnya.

Ketut Purna menjelaskan, berdasarkan informasi dari panitia, kunjungan Presiden Jokowi dan para delegasi di Jatiluwih akan berlangsung selama satu jam. Dalam kunjungan selama satu jam tersebut, panitia setempat akan memperkenalkan sistem pertanian di daerah itu.

Manager Operasional DTW Jatiluwih itu menambahkan, saat kunjungan Presiden Jokowi dan delegasi World Water Forum Ke-10 ke objek wisata Jatiluwih, tempat tersebut masih dibuka seperti biasa. Namun, tempat Presiden dan delegasi berada, akan dikosongkan, atau wisatawan tidak diperbolehkan berada di wilayah itu.

Rombongan wisatawan masih diperbolehkan menikmati keindahan objek wisata Jatiluwih pada jarak 200 hingga 300 meter. Ketut Purna berharap nantinya dengan adanya kunjungan ini, para pelancong ke objek wisata Jatiluwih bisa meningkat.

Apa Daya Tarik Jatiluwih

Jatiluwih merupakan salah satu destinasi wisata yang terletak dikecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Desa Jatiluwih merupakan kawasan pertanian dan perkebunan dengan mayoritas masyarakatnya menjadi petani. Berikut adalah daya tarik Jatiluwih yang akan jadi lokasi kunjungan World Water Forum Ke-10:

1. Sawah Terasering Jatiluwih

Jatiluwih memiliki areal persawahan yang luas dengan bentuk sawah terasering atau metode konservasi tanah dan air sawah yang menghasilkan panorama sawah berundak-undak yang memukau.

2. Pengelolaan Subak Jatiluwih

Dikutip dari ditjenbun.pertanian.go.id Subak merupakan organisasi mayarakat adat Bali dalam mengelola irigasi berlandaskan filosofi Tri Hita Karana, yaitu keseimbangan dan keharmonisan antara manusia, alam, dan Tuhan. Pengelolaan Subak Jatiluwih menggunakan sistem pertanian berkelanjutan secara holistik seperti pembagian air secara adil dan merata untuk antisipasi kekeringan dan perubahan iklim yang sulit diprediksi. Subak Jatiluwih juga telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia sejak 6 Juli 2012

3. Kehidupan Mayarakat Agraris

Jatiluwih memberikan pengalaman kepada wisatawan untuk menyaksikan langsung aktivitas para petani Jatiluwih dan bagaimana sistem irigasi tradisional yang dilakukan. Selain menyaksikan panorama sawah berundak, pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan arifnya masyarakat lokal.

Selain itu, di areal objek wisata Jatiluwih ini, para pelancong dapat memanfaatkan keindahan alam dengan melakukan tracking menyusuri areal persawahan, bersepeda hingga belajar membajak sawah.

4. Produk Beras Merah Khas

Desa Jatiluwih merupakan produsen utama beras merah. Warna, bau, rasa serta manfaat dari beras merah berbeda karena tidak menggunakan pestisida. Saat berkunjung ke Jatiluwih, beras merah dan teh beras merah merupakan oleh-oleh andalan khas Desa Jatiluwih.

5. Air Terjun Yeh Ho

Air terjun Yeh Ho terletak Desa Jatiluwih Tabanan, Penebel, Tabanan Bali. Jalan yang harus dilalui untuk mencapai lokasi cukup ekstrim. Tetapi, panorama alam yang asri dan air terjun yang indah tidak akan mengecewakan usaha pengunjung.

6. Pura Taksu Agung

Magisnya Pura Taksu Agung, pura ini dipercaya sebagai tempat untuk memohon taksu atau karisma dan kewibawaan kepada Tuhan.

Maka, kedatangan kepala negara RI dan delegasi ke DTW Jatiluwih diharapkan berdampak pada tingkat kunjungan para wisatawan sehingga bisa mensejahterakan kehidupan para petani di Desa Jatiluwih.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus