Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Badan penelitian dan pengembangan di kementerian memegang peran penting melahirkan inovasi riset yang dapat menyumbang penyusunan kebijakan untuk kesejahteraan Terobosan Balitbang tersebut dikupas mendalam melalui @Ngobrol Tempo bertajuk “Litbang & Inovasi untuk Indonesia Maju” Selasa, 3 Maret 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada empat aspek yang menjadi bahasan dalam acara yang digelar secara virtual ini. Semuanya untuk melihat sejauh mana persiapan dilakukan oleh balitbang agar arah pembangunan mengikuti perkembangan zaman di era industri 4.0 mencapai visi besar Indonesia yang maju, berdaulat, adil dan makmur pada 2045.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Aspek pertama bertema “Transisi Dalam Membangun Ibu Kota” untuk melihat persiapan yang telah dijalankan oleh Balitbang di Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Komunikasi dan Informasi, serta Kementerian Perhubungan.
Pada sisi teknologi, Kepala Balitbang Kementerian Komunikasi dan Informasi, Hari Budiarto, mengatakan Ibu Kota Negara (IKN) di Penajem Paser Utara, Kalimantan Timur akan menggunakan teknologi terkini untuk membentuk kota pintar (smart city). Sedangkan untuk transportasi, Peneliti Fungsional Analisis Kebijakan Kementerian Perhubungan, Adi Irawan, ibu kota baru akan mengutamakan integrasi moda transportasi seperti autonomous mini bus, kereta ringan dan kendaraan lainnya yang ramah lingkungan.
Pada sesi dua, “Kualitas Pendidikan Dalam Ciptakan SDM” melibatkan terobosan yang dilakukan Balitbang pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Agama, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, serta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Balitbang Kementerian Pendidikan memiliki Pusat Kurikulum, Pusat Assessment, serta Pusat Penelitian yang melakukan kajian terhadap kebijakan yang sedang berjalan. Sedangkan Kementerian Ketenagakerjaan berfokus pada pendidikan vokasi.
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Modernisasi Beragama Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia, Agus Sartono, mengatakan untuk mempersiapkan generasi 4.0. siswa harus memiliki tiga nilai penting. “Yakni, semangat etos kerja yang tinggi, semangat gotong royong dan anak bangsa harus menjaga integritas,” ujarnya.
Di sesi tiga yang bertema “Pemulihan Ekonomi Melalui UMKM” membahas program-program Balitbang di Kementerian Perindustrian, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Investasi, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Terungkap tantangan yang dihadapi, yakni dari 65 juta pelaku usaha mikro kecil dan menengah baru 30 juta yang akrab digital. Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan, Kementerian Luar Negeri, Siswo Pramono, menilai masalah ini menyulitkan investor mau bermitra dengan usaha kecil Indonesia.
Untuk mengatasi masalah ini, pelatihan dan pendampingan kepada pelaku usaha kecil menengah patut dilakukan. “Pelatihan dan peningkatan kualitas UMKM terus kami lakukan. Pemerintah juga menggandeng swasta untuk membantu,” ujar Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kementerian Perdagangan, Kasan Muhri.
Di sesi terakhir, “Tingkatkan Penelitian dan Ciptakan Inovasi Nasional” menjadi bahasan yang melibatkan Balitbang di Kementerian Pertahanan, Kementerian Sosial, Kementerian ESDM, Kementerian Hukum dan HAM, serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Balitbang Kementerian Pertahanan melahirkan produk non-materil dan materil. Untuk non-materil antara lain kajian dan evaluasi sebagai acuan bagi pengambil kebijakan pertahanan. Sedangkan materil menghasilkan alutsista untuk TNI. Sedangkan Kementerian Energi melanjutkan upaya pemakaian energi baru terbarukan. Balitbang Kementerian Lingkungan dan Kehutanan berinovasi dengan program yang dapat melihat luas rimba hingga mendeteksi titik kebakaran hutan.
Bagaimanapun, inovasi dan program terobosan balitbang berbagai kementerian tersebut dapat berjalan baik selama ekosistem riset dan sinergitas terbentuk. Hal ini menjadi misi Badan Riset dan Inovasi Nasional. “Kita akan melakukan percepatan ekosistem riset di semua level,” ujar Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Laksana Tri Handoko.