Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

info-tempo

Keseriusan Pj. Gubernur Teguh Persiapkan Makan Bergizi Gratis di Jakarta

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi langsung tancap gas menguji coba program Makan Bergizi Gratis (MBG) di beberapa sekolah. Anggaran untuk pelaksanaan MBG pada 2025 juga telah disepakati bersama DPRD.

7 November 2024 | 16.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL – Ratusan siswa sekolah di Pulau Pramuka, Kabupaten Kepulauan Seribu, berkerumun menyambut Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi. Mereka senang melihat Teguh yang datang menyeberangi lautan untuk uji coba program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Alhamdulillah sambutannya luar biasa,” ucap Teguh saat kunjungan tersebut, Kamis, 31 Oktober 2024 lalu, dengan membawa 1.300 paket MBG yang dibagikan kepada siswa dari tingkat Taman Kanak-kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Mereka antusias menikmati menu berupa nasi goreng sayur, telur dadar, ikan gabus asam manis, lalapan, dan jeruk.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sepekan sebelumnya, Kamis, 24 Oktober 2024, Pj. Gubernur Teguh membagikan 700 paket MBG kepada siswa SDIT Al Ihsan di Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Menu yang disajikan berupa nasi goreng dengan lauk ayam goreng, telur suwir, sayuran, telur dadar, serta buah. 

Sejak dilantik pada 18 Oktober 2024 silam, ia gencar menyambangi sekolah-sekolah di Jakarta untuk uji coba MBG. Selain di Pulau Pramuka dan Pasar Minggu, pria asal Purwokerto ini juga melakukan simulasi MBG di SDN 03 Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa, 22 Oktober 2024, dengan membagikan 600 paket makanan. 

Bahkan, sehari sebelumnya, 21 Oktober 2024, atau sehari setelah pelantikan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Teguh langsung menuju SMKN 26 Rawamangun, Jakarta Timur. Di sana ia membagikan 1.600 paket senilai Rp 25.000 per porsi.

Semua kegiatan itu menunjukkan keseriusannya dalam melaksanakan amanat pemerintah. “Pemprov DKI Jakarta terus berupaya agar bisa mempersiapkan diri dalam mendukung Program Strategis Nasional. Program Makan Bergizi Gratis ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mendukung perkembangan optimal anak-anak sekolah sebagai generasi penerus bangsa," papar Teguh.

Dana uji coba MBG tidak seluruhnya berasal dari kantong Pemprov DKI. Melainkan mengajak pula sejumlah institusi lain atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk berkolaborasi. Misalnya, PT Food Station Tjipinang Jaya dan PT Jakarta Tourisindo untuk SMKN 26, PT Bank DKI di SDN 03 Menteng dan PT LRT Jakarta (Jakarta Propertindo Group) buat SDIT Al Ihsan, serta PT Pembangunan Jaya Ancol bagi Pulau Pramuka. Sejauh ini, Pemprov DKI Jakarta telah mendistribusikan 10.448 paket MBG kepada peserta didik dengan berbagai menu makanan.

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi meninjau program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDIT Al Ihsan, Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Dok. Humas DKI Jakarta

Perhatikan Kalori dan Sampah

Pemprov DKI bukan sekadar menggelar uji coba dengan sajian beragam menu, namun turut memperhatikan kalori yang dibutuhkan sesuai usia pelajar. Contohnya, untuk siswa SMK/SMA mendapat asupan sebesar 750 kalori. “Sedangkan untuk anak Sekolah Dasar (SD) disesuaikan menjadi 571 kalori,” kata Teguh.

Adapun paket makanan selama uji coba dikemas dengan paper box ramah lingkungan. Pengelolaan sampahnya bekerja sama dengan komunitas atau bank sampah di dekat lokasi sekolah. Misalnya, untuk sekolah di Jakarta Timur melibatkan Asosiasi Bank Sampah Seluruh Indonesia (Asobsi). Sedangkan untuk SDIT AL Ihsan di Jakarta Selatan, Pemprov DKI menggandeng Bank Sampah 68 Kebagusan.

Teguh mengemukakan, tak tertutup kemungkinan program MBG diperluas manfaatnya untuk lapisan masyarakat lain. “Misalnya untuk ibu hamil, tapi kita masih bertahap menuju ke situ. Kita akan terus kembangkan, dan saya berharap DKI Jakarta bisa jadi role model bagi daerah-daerah lain di Indonesia,” tuturnya.

Serap Anggaran Rp 2 Triliun

Pemprov DKI mengalokasikan anggaran Rp 2 triliun untuk MBG dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2025. Plafon tersebut bagian dari dana bagi hasil untuk Jakarta dari Kementerian Keuangan sebesar Rp 6,8 triliun.

Adapun Pemprov DKI dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta telah menyepakati rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD Tahun Anggaran 2025 sebesar Rp 91,1 triliun. Terdiri dari Rancangan Awal Rp 84,32 triliun dan Penyesuaian Alokasi Belanja atas Penambahan Pendapatan Transfer Rp 6,8 triliun.

Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah menjelaskan sejumlah program prioritas yang masuk dalam APBD 2025. Antara lain, pendidikan gratis untuk sekolah negeri dan swasta, program mengatasi banjir, pengurangan sampah, serta upaya menghadapi kemacetan. “Satu lagi dari Kementerian Keuangan yaitu makan gratis,” ujarnya dikutip dari rilis, 22 Oktober 2024.

Menurut Ima, Pemprov DKI masih mengkaji penambahan penerima manfaat program MBG. Selain untuk pelajar SD, SMP, dan SMA, akan diperuntukkan bagi ibu hamil. "Beberapa kategori itu sedang digodok oleh Pemda DKI," imbuhnya.

Kehadiran program makan gratis untuk siswa mendapat dukungan dari Aman Bhakti Pulungan, mantan Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Alasannya, saat ini siswa kesulitan mendapat asupan bergizi di sekolah. 

Ia mencontohkan, kantin di sekolah banyak yang menjual makanan rendah gizi seperti bakso dan mie instan, yang dikemas dalam plastik. Alhasil, dapat mempengaruhi metabolisme dan sistem imunitas siswa yang usianya dalam masa pertumbuhan.

Berbeda dengan pengalamannya saat bersekolah di Amerika Serikat yang menyediakan makanan sehat bagi semua siswa. Di kota tempat dia tinggal pun tidak banyak kafe atau tempat membeli jajanan. Walhasil, kebutuhan gizi pun terpenuhi dari makanan yang disediakan oleh sekolah. 

Sedangkan saat ini di Indonesia, makanan sehat hanya mungkin tersedia di sekolah level elite atau membawa bekal sendiri dari rumah. “Kalau beli di sekolah, siapa yang bisa memastikan (nutrisinya)?” pungkasnya. (*)



Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus