Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

lingkungan

Membuat Basah Gambut Area Bandara Syamsudin Noor, Cara Kalsel Cegah Karhutla

Kalsel melakukan pembasahan lahan dengan pembukaan pintu air di wilayah rentan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) area Bandara Syamsudin Noor.

31 Agustus 2023 | 15.21 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) melakukan pembasahan lahan dengan pembukaan pintu air di wilayah rentan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) area Bandara Syamsudin Noor Kota Banjarbaru.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gubernur Kalsel Sahbirin Noor di Banjarbaru, Kamis menjelaskan langkah tersebut sebagai upaya mengantisipasi karhutla semakin luas akibat musim kering yang melanda wilayah Indonesia termasuk Kalsel.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kalsel memiliki wilayah irigasi yang cukup banyak, ini dapat meminimalisasi karhutla,” katanyan.

Pemprov Kalsel, kat dia, melakukan pembasahan lahan tahap pertama menggunakan mesin pompa milik Balai Wilayah Sungai Kalimantan III berkapasitas 2.500 liter per detik.

“Pembukaan saluran air ini menjadi pilihan saat musim kemarau,” katanya.

Ia berharap jajarannya, termasuk para pemilik lahan agar selalu memantau kondisi lahan untuk mencegah terjadinya karhutla yang semakin luas, khususnya di area Bandara Syamsudin Noor.

Dia mengemukakan wilayah bandara merupakan prioritas penangan bencana karhutla untuk menghindari kabut asap yang dapat mengganggu aktivitas penerbangan.

Menurut Sahbirin Noor gangguan aktivitas penerbangan menyebabkan kondisi perekonomian, kesehatan dan sektor lainnya tidak stabil.

Wilayah gambut harus tetap lembab

Sementara itu, Kepala Seksi Drainase, Sungai dan Pantai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalsel Herry Ade Permana mengatakan pihaknya membuka pintu saluran air untuk membasahi lahan gambut yang belum terbakar.

Pihaknya juga membangun fasilitas saluran terbuka dengan panjang 650 meter menggunakan APBD 2020.

Menurut dia, pembangunan saluran terbuka tersebut mampu mengalirkan air irigasi hingga ke lokasi embung atau penampungan air di wilayah Bandara Syamsudin Noor.

“Wilayah gambut harus tetap lembab karena cukup rawan karhutla pada musim kemarau,” kata Herry Ade Permana.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus