Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

newsletter

Panglima OPM Egianus Kogoya Dipecat Pasca Pembebasan Pilot Susi Air

Egianus Kogoya, Panglima OPM wilayah Ndugama-Derakma dipecat karena diduga menerima suap karena membebaskan pilot Susi Air Mehrtens.

30 September 2024 | 19.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Konflik Internal Akibat Pembebasan Pilot Susi Air

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pembebasan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, memantik konflik internal TPNPB-OPM. Markas pusat milisi Papua ini menuding Egianus Kogoya, Panglima Komando Daerah Pertahanan III Wilayah Ndugama-Derakma, menerima suap karena membebaskan Mehrtens di luar proposal mereka. Meski Egianus Kogoya membantah, pangkatnya tetap dicopot. Bagaimana cerita konflik internal para milisi tersebut?

Edison Gwijangge:  Saya Panggil Anak ke Egianus Kogoya

Edison empat kali bertemu dengan Egianus Kogoya hingga mau membebaskan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens. Edison dan Egianus berkerabat.

Ekbis

Di Balik Berlanjutnya Ekspor Pasir Laut

Pemerintah meneruskan kebijakan pemanfaatan sedimentasi dan ekspor pasir laut, meskipun menuai banyak penolakan. Kementerian Kelautan dan Perikanan tak menanggapi penolakan sejumlah partai politik, termasuk Partai Gerindra yang didirikan oleh presiden terpilih Prabowo Subianto. Kementerian Kelautan saat ini menyaring 66 perusahaan yang akan menjadi pemegang izin pemanfaatan dan pengelolaan sedimentasi laut. Berdasarkan penelusuran Tempo, ada beberapa mantan menteri, grup usaha besar, dan politikus lokal di balik perusahaan-perusahaan itu. Siapa saja mereka?

Hukum

Imbas Perkara Cuti Bersama Ribuan Hakim

Ribuan hakim berencana melakukan cuti bersama. Gerakan ini dinilai akan berdampak pada penanganan perkara di pengadilan.

Profil

Menyuarakan Tragedi Kanjuruhan dengan Gowesan

Narendra Wicaksana, warga Klaten, Jawa Tengah, bersepeda hingga Mekah untuk menunaikan umrah. Perjalanannya melintasi delapan negara sekaligus menyuarakan ketidakadilan yang menimpa korban Tragedi Kanjuruhan. Indonesia mengenang Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang akibat gas air mata polisi pada 1 Oktober 2022.

Baca selengkapnya di Koran Tempo:

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus