Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Al Sadd resmi memperpanjang kontrak Xavi Hernandez sebagai pelatih hingga 2023. Meski akan menjadi juru taktik di bench pemainnya, klub asal Qatar tak ingin menutup peluang Xavi untuk mengambil alih kursi kepelatihan Barcelona.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Marca, Jumat, 14 Mei 2021, Al Sadd dikabarkan akan mengizinkannya pergi jika Joan Laporta dan Barcelona mengajukan tawaran untuk menggantikan Ronald Koeman. Al Sadd sadar, meskipun mantan pemain timnas Spanyol itu masuk dalam proyek klub, namanya terus dikaitkan dengan Blaugrana setelah Koeman menghadapi tekanan pada akhir musim.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perpanjangan kontrak Xavi dengan Al Sadd berlangsung selama dua musim. Namun, di sela-selam pembahasan kontrak, Presiden Barcelona Joan Laporta dikabarkan telah mengontak mantan pemainnya tersebut untuk membahas kursi kepelatihan beberapa pekan terakhir.
Memang, tidak ada klausul dalam kontrak Xavi agar bisa hengkang ke Barcelona. Namun, Al Sadd memiliki komitmen untuk tidak akan menghalangi jika Barcelona memberinya tawaran.
Ketika Josep Maria Bartomeu, mantan presiden Barcelona, menawarinya menjadi pelatih lebih dari setahun yang lalu, untuk menggantikan Ernesto Valverde, Xavi menolak. Xavi berhasil memberikan lima trofi untuk Al Sadd dan kini klub ingin membalas kesetiaannya dengan mengizinkannya pergi ke Camp Nou jika waktunya tepat.
Adapun Xavi Hernandez, sebelumnya, mengungkapkan keinginannya bekerja dengan Al Sadd hingga 2022. Sambil membantah rumor klausul yang membuka peluang untuk pergi lebih cepat, ia malah mengungkapkan rencana untuk menyelesaikan kompetisi dan proyeknya bersama Al Sadd sampai dengan penyelenggaraan Piala Dunia 2022 berlangsung di Qatar.
"Ini tidak benar. Saya memiliki kontrak dua tahun dengan Al-Sadd, dan saya menghormati kontrak ini, dan saya juga menghormati proses negosiasi resmi antara semua pihak," kata Xavi Hernandez.