Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap muda Indonesia, Mario Suryo Aji, diyakini akan naik kelas dan tampil di ajang MotoGP 2026. Hal ini berdasarkan pernyataan dari Menteri Pemuda dan Olahraga Ario Bimo Nandito Ariotedjo beberapa waktu lalu. Pembalap yang berkarier sejak usia 10 tahun itu kini tengah berada di kelas Moto2.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sosok Mario Suryo Aji dikenal sebagai salah satu talenta muda yang telah berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah balap motor internasional. Di balik talenta dan kesuksesan remaja kelahiran 16 Maret 2004 asal Magetan, Jawa Timur, ini, terdapat sosok ayahnya yang memperkenalkan dunia balap pada Mario kecil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat itu, ia mulai mengenal dunia balap lewat ayahnya, Hartoto, yang memperkenalkannya pada motocross. Hartoto sendiri diketahui merupakan penggemar ajang balapan. Setelah melihat anaknya serius dalam dunia balap, Hartoto memasukkan Mario ke sekolah balap milik Hendriansyah pada 2014. Mario kemudian beralih ke road racing, yang membawanya ke berbagai kejuaraan bergengsi di Asia dan Eropa.
Dilansir dari laman MotoGP, pada 2018, Mario Aji berkompetisi di Idemitsu Asia Talent Cup, sebuah ajang pencarian bakat balap motor di kawasan Asia yang menjadi titik penting dalam karirnya. Saat itu, Mario menempati peringkat kelima klasemen akhir, serta berhasil mengemas empat podium dan satu kemenangan.
Tak berhenti di sana, Mario menampilkan kemampuannya di ajang perlombaan lain dalam tahun yang sama, dengan mengikuti kompetisi di Asia Road Racing Championship (ARRC) kelas Asia Production 250cc (AP250). Hasilnya, Mario menghuni peringkat keenam secara keseluruhan.
Selama tiga musim berikutnya, dari 2019 sampai 2021, Mario Aji berpartisipasi di ajang bergengsi seperti Red Bull MotoGP Rookies Cup dan FIM CEV Repsol di Moto3 Junior World Championship. Pada kedua kejuaraan yang diikutinya tersebut, Mario bahkan konsisten finish di 15 besar.
Sayangnya, ketika akan melangkah ke level berikutnya, Mario Aji harus menerima kabar duka lantaran sang Ayah, Hartoto, berpulang pada Senin, 30 Agustus 2021. Hartoto, yang juga seorang Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Magetan, diduga meninggal dunia akibat serangan jantung.
Musim 2022 menjadi momen bersejarah bagi Mario, di mana ia resmi memulai debutnya dalam Kejuaraan Dunia Moto3 bersama Honda Team Asia. Sebagai pembalap rookie di kelas Moto3, Mario langsung mencuri perhatian dunia ketika ia berhasil start dari barisan depan di Grand Prix Indonesia yang berlangsung di Sirkuit Mandalika.
Penampilan apiknya di balapan kandang tersebut menjadi sorotan, meski sebagai pebalap debutan, Mario hanya mampu mengumpulkan poin di dua balapan sepanjang musim.
Honda Team Asia memutuskan untuk tetap mempertahankannya selama musim 2023, meski Mario menghadapi tantangan dan kesulitan untuk memberikan penampilan terbaiknya.
Setelah dua musim berlaga di Moto3, pada tahun 2024, Team Honda Asia memutuskan untuk mempromosikan Mario Aji ke kelas Moto2. Keputusan ini merupakan langkah besar dalam karier Mario, mengingat Moto2 adalah kelas menengah yang kompetisinya jauh lebih ketat dibandingkan Moto3.
Lewat Mario Aji, harapan besar bagi dunia balap nasional untuk melihat pembalap Indonesia tampil di ajang tertinggi olahraga tersebut, yakni MotoGP 2026, mulai mencuat. Berdasarkan pernyataan Menpora Ario Bimo Nandito Ariotedjo beberapa waktu lalu, Mario Aji diyakini akan mampu unjuk bakat di MotoGP 2026.
"Mari kita nantikan dua tahun lagi. Mario Aji di MotoGP tahun 2026," ujarnya di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Lombok Tengah, NTB, Minggu, 29 September 2024 dikutip dari Antaranews. Pada Moto2 2024, di Stadion Internasional Pertamina Mandalika, Mario finish urutan ke-18. "Semoga nanti pada tahun 2026 sudah ada pembalap dari Indonesja di MotoGP."
RAFIF RAHEDIAN | SUPRIYANTHO KHAFID | ANTARA