Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Tim nasional bola basket putri Indonesia meraih medali emas pertama di SEA Games.
Sepanjang perhelatan SEA Games, Garuda Pertiwi tidak pernah kalah dalam enam laga.
Kehadiran pemain naturalisasi membantu kemenangan Indonesia. Pemain lokal juga berperan besar.
MEMAKAI jersei merah bernomor punggung 1, Dyah Lestari menjadi bintang kemenangan tim nasional bola basket putri Indonesia dalam laga pamungkas SEA Games 2023 Kamboja. Pebasket yang akrab dipanggil Tari ini mencetak angka terbanyak dengan 15 poin saat melawan Singapura di Morodok Techo Indoor Sports Center, Phnom Penh, Ahad, 14 Mei lalu. Indonesia pun meraih medali emas pertama selama mengikuti pesta olahraga dua tahunan itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Indonesia tampil meyakinkan sejak awal laga. Walhasil, pelatih timnas putri, Sophie Lin alias Lin Chi Wen, tidak terlalu lama menurunkan Kimberley Pierre-Louis dan Peyton Alexis Whitted—dua pemain naturalisasi—karena Indonesia sudah unggul jauh. Tari dan kawan-kawan begitu perkasa, hingga pada kuarter kedua sudah unggul 43-14. Pemain Singapura pun tampak kewalahan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tari bercerita, keberadaan pemain naturalisasi menjadi salah satu senjata dalam mengukir prestasi terbaik di level Asia Tenggara. “Peran mereka baik dan bagus. Dengan adanya mereka, tim Indonesia bisa lebih hustle (bersemangat) dan lebih percaya diri di setiap pertandingan,” ujar Tari melalui pesan tertulis, Rabu, 28 Juni lalu. “Mereka memberikan energi positif untuk kami.”
Data statistik juga memperlihatkan dampak besar Peyton dan Kimberley untuk tim basket putri Indonesia di SEA Games 2023. Dari enam laga yang dijalani tim Merah Putih, Peyton dan Kimberley hampir selalu mencetak dua digit poin. Bahkan Kimberley menjadi pencetak skor terbanyak tim putri Indonesia dengan raihan total 116 poin atau 19,33 poin per laga. Sementara itu, Peyton mampu menyarangkan 66 angka alias 11 poin per laga.
Peyton menunjukkan rasa bangga setelah mengantar Indonesia meraih emas di SEA Games. Pemain yang dinaturalisasi pada 2019 itu memasang foto tengah membentangkan bendera Merah Putih di akun Instagram miliknya untuk merayakan keberhasilan skuad Garuda Pertiwi. “Tuhan itu baik,” tulis Peyton, yang lahir di Nashville, Tennessee, Amerika Serikat, 2 Juni 1995, sebagai keterangan foto.
Adapun Kimberley mengunggah beberapa foto seremoni perayaan kemenangan untuk menunjukkan rasa bangganya meraih medali emas bersama Indonesia di akun Instagram miliknya. Kimberley, yang lahir di Montreal, Quebec, 11 Agustus 1993, secara resmi beralih kewarganegaraan dari Kanada ke Indonesia pada 2020.
Selain mengandalkan pemain naturalisasi, Tari mengatakan, senjata lain yang mengantarkan Indonesia mengukir sejarah pertama kali meraih emas SEA Games adalah kekompakan tim. “Kelebihan kami: mempercayai satu sama lain dan chemistry kami juga sangat apik. Kami tidak pantang menyerah,” tuturnya.
Menurut pebasket yang lahir di Wonosobo, Jawa Tengah, 4 Mei 1998, ini, kerja sama dan kekuatan mental bakal mengantarkan timnya berprestasi lebih tinggi. Salah satunya di level Asia. Namun, kata dia, perlu beberapa perbaikan lagi dalam latihan untuk membenahi kelemahan tim. “Kelemahan kami mungkin komunikasi karena terkadang kami kurang berfokus saat pertandingan. Kami sering miskomunikasi,” ujarnya.
Anggota skuad Garuda Pertiwi lain, Agustin Elya Gradita Retong, ikut memuji sumbangsih pemain naturalisasi dalam mendongkrak prestasi tim. Menurut dia, keberadaan Peyton dan Kimberley menjadi pelengkap bagi timnas yang memerlukan pemain berpostur tinggi. Peyton memiliki tinggi 190 sentimeter, sedangkan Kim 183 sentimeter. “Perannya sangat besar. Tapi peran pemain lokal pun tak kalah besarnya. Jadi mungkin saling melengkapi,” kata Agustin melalui keterangan tertulis, Senin, 26 Juni lalu.
Menurut dia, sisi pertahanan merupakan keunggulan bagi timnas putri untuk menaklukkan lawan-lawan tangguh seperti Thailand dan Filipina. Agustin mengatakan kekompakan yang dilatih selama pemusatan latihan 10 bulan pun ikut memupuk mental pemain. Ia berharap bisa menutupi beberapa kekurangan tim untuk bersaing di level Asia. “Meningkatkan persentase field goal dan box out rebound di pertahanan,” ucap pemain yang lahir di Jakarta, 24 Agustus 1995, itu.
Pemain timnas putri lain, Kadek Pratita Citta Dewi, mengatakan keberhasilan tim mengukir prestasi tidak terlepas dari persiapan yang panjang. Ia pun berharap program latihan jangka panjang dapat terus dijalankan sehingga bisa tetap konsisten. “Harus konsisten dalam mengikuti event di dalam ataupun luar negeri. Juga mempersiapkan generasi selanjutnya dari saat ini,” kata Citta melalui pesan tertulis, Selasa, 27 Juni lalu.
Pemain yang lahir di Denpasar, 13 Agustus 1995, itu mengatakan kehadiran Peyton dan Kimberley yang punya pengalaman berkompetisi di Amerika Serikat bisa membantu perkembangan pemain muda lokal. “Perannya sangat penting, membantu kami berkembang. Mereka kompetitif dan selalu memberikan motivasi yang positif,” ujarnya.
Manajer tim nasional bola basket putri Indonesia, Christopher Tanuwidjaja, menyebutkan capaian timnya tidak terlepas dari latihan jangka panjang yang berlangsung sejak Agustus 2022 hingga Mei 2023. Ia mengatakan skuad Garuda Pertiwi sempat mengikuti kompetisi South East Asia Women Basketball League yang diikuti Malaysia, Thailand, dan Singapura.
Pebasket putri Indonesia Dyah Lestari (kanan) melakukan Lay Up saat pertandingan penyisihan group B Bola Basket 3x3 putri SEA Games 2023 di Kamboja, 6 Mei 2023/Antara/M Agung Rajasa
Menurut Christopher, pelatih Lin Chi Wen sempat memboyong anak asuhnya menjalani uji coba ke Taiwan pada Februari lalu. “Mungkin dari sisi persiapan ini adalah yang terpanjang. Dulu pernah ada training camp panjang pada pertengahan 1990-an, tapi ini baru lagi diterapkan,” tutur Christopher melalui sambungan telepon, Rabu, 28 Juni lalu.
Selain itu, Christopher mengatakan, untuk menambah kekuatan timnas putri, Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia atau Perbasi mendatangkan pelatih Asosiasi Bola Basket Nasional Amerika Serikat (NBA), Chris Matthews dan Blair O'Donovan. Matthews bertugas menguatkan keahlian individual para pemain, terutama dalam hal akurasi tembakan. Adapun O'Donovan dipercaya menguatkan fisik para pemain. “Itu untuk membantu kerja pelatih kepala kita yang asal Taiwan,” ucapnya.
Komposisi pemain lokal dan naturalisasi, kata Christopher, menjadi modal utama Indonesia mengukir sejarah meraih emas SEA Games setelah 64 tahun. Ia mengatakan keberadaan Kimberley Pierre-Louis dan Peyton Alexis Whitted bisa mendongkrak permainan tim. Namun, dia melanjutkan, ketika lawan menggunakan taktik mematikan keduanya, pemain lokal bisa memanfaatkan kesempatan mencuri banyak poin. “Ternyata pemilihan pemain naturalisasi cocok. Mereka ada untuk melengkapi kekurangan kita.”
Seusai SEA Games, Christopher mengatakan timnas putri bakal tampil di FIBA Women's Asia Cup 2023 Divisi B yang akan digelar pada 13-19 Agustus 2023 di Thailand. Selanjutnya, Kimberley dan kawan-kawan akan tampil di Asian Games di Hangzhou, Cina, 23 September-8 Oktober mendatang. “Target kami tidak muluk-muluk, memanfaatkan event ini untuk regenerasi sehingga, pada SEA Games 2025, kami bisa kembali meraih medali emas.”
Meski begitu, kata Christopher, regenerasi tidak bakal dilakukan menyeluruh, tapi secara perlahan pemain muda bakal ikut bergabung dengan timnas di FIBA Women’s Asia Cup dan Asian Games. “Kita sebenarnya punya pemain muda yang bagus. Jadi tinggal dikasih kesempatan untuk bisa menempa diri di ajang internasional,” tuturnya.
Tim Nasional Bola Basket Putri
1 | Dyah Lestari | Power forward
2 | Agustin Elya Gradita Retong | Point guard
7 | Kadek Pratita Citta Dewi | Shooting guard
9 | Dewa Ayu Made Sriartha | Power forward
10 | Priscilla Annabel Karen | Small forward
12 | Adelaide Callista Wongsohardjo | Point guard
13 | Yuni Anggraeni | Power forward
21 | Nathania Claresta Orville | Shooting guard
25 | Henny Sutjiono | Small forward
26 | Kimberley Pierre-Louis | Power forward
46 | Peyton Alexis Whitted | Power forward
71 | Clarita Antonio Senjaya | Center
Laga SEA Games 2023
Indonesia Vs Vietnam: 67-62
Thailand Vs Indonesia: 69-70
Indonesia Vs Malaysia: 85-57
Filipina Vs Indonesia: 68-89
Indonesia Vs Kamboja: 100-54
Singapura Vs Indonesia: 39-86
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Akhir Penantian Emas 64 Tahun"