Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SENYUMAN hampir tak pernah lepas dari wajah Mario Suryo Aji dalam konferensi pers yang berlangsung di Idemitsu Moto Lounge, Cilandak, Jakarta, Selasa, 10 Oktober lalu. Pembalap sepeda motor kelas Moto3 yang lahir di Madiun, Jawa Timur, 16 Maret 2004, ini berambisi tampil optimal dalam Grand Prix Indonesia 2023 yang berlangsung di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, pada 13-15 Oktober 2023. “Target saya adalah bisa maksimal di setiap sesi agar dapat menempati lini tengah saat balapan. Semoga bisa mendapatkan momentum yang lebih baik dibanding tahun lalu,” kata pembalap 19 tahun ini.
Mario mengatakan telah siap memberi kemampuan terbaik ketika tampil di hadapan publik Indonesia. Ia yakin dukungan rakyat Indonesia mampu mendongkrak performanya dan memberi kejutan di Sirkuit Mandalika, yang memiliki panjang 4,301 kilometer. “Bagi saya, penting untuk menjaga kepercayaan diri dan motivasi agar siap menghadapi balapan kandang. Saya memiliki waktu beberapa hari buat menyegarkan pikiran agar bisa penuh energi untuk balapan di Mandalika,” tutur Mario.
Pembalap dari tim Honda Team Asia ini memberi kejutan dalam seri balap motor Moto3 di Sirkuit Mandalika pada musim lalu. Mario melakukan start di posisi ketiga. Walaupun begitu, dia harus puas finis di posisi ke-14. Dalam Kejuaraan Dunia Moto3 di Sirkuit Mandalika, nama Mario diumumkan oleh MotoGP dalam daftar peserta. Selain memasang Mario, Honda Team Asia menurunkan Tatchakorn Buasri dari Thailand dan pembalap Indonesia lain, Fadillah Arbi Aditama, yang mendapat wild card setelah menang di Kejuaraan Dunia Balap Motor Junior GP di Sirkuit Catalunya, Spanyol.
Pada musim balapan tahun 2023, Mario kembali memberi kejutan dengan mengumumkan bakal naik kelas ke Moto2 di musim 2024. Pengumuman itu disampaikannya di Sirkuit Mandalika pada Kamis, 12 Oktober lalu. “Saya tidak pernah merasakan semangat sangat tinggi seperti sekarang. Saya tidak sabar menyelesaikan musim ini dengan baik dan mulai berlatih lebih keras di musim dingin,” ujar Mario melalui keterangan tertulis kepada Tempo, Kamis, 12 Oktober lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mario merasa bangga bisa mentas ke balapan yang lebih tinggi. “Saya tahu langkah ini tidak akan mudah atau bahkan lebih sulit dari tahun lalu, tapi saya menerima tantangan ini. Saya akan mencoba memaksimalkan segalanya di musim dingin,” dia menambahkan. Manajer Honda Team Asia, Hiroshi Aoyama, percaya Mario bisa memberi penampilan terbaik ketika naik ke level balap lebih tinggi. “Ini akan menjadi tantangan baru baginya. Saya senang memberinya kesempatan ini,” kata Hiroshi.
Hiroshi yakin Mario bisa cepat beradaptasi dengan spesifikasi sepeda motor yang bakal dipakai di Moto2. “Ia telah melakukan tes dengan sepeda motor Moto2 dan menunjukkan adaptasi yang cepat dengan motor ini. Saya berharap dia akan kompetitif dalam kategori ini,” ucapnya melalui keterangan tertulis yang diterima Tempo, Kamis, 12 Oktober lalu.
Saat ditanyai bagaimana cara dia beradaptasi dengan sepeda motor yang akan dikendarai di Moto2 nanti, Mario menjawab singkat melalui pesan WhatsApp, Jumat, 13 Oktober lalu, “Dengan memaksimalkan latihan.” Di Moto2, Mario akan menggantikan Ai Ogura asal Jepang, yang memutuskan meninggalkan tim Idemitsu Honda Team Asia. Mario akan menjadi tandem pembalap Thailand, Somkiat Chantra.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Naik Kelas ke Moto2"