Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) menggandeng konsultan manajemen untuk membangun organisasi atau kepengurusan modern dan profesional. Ketua Umum Terpilih PP PBSI 2024-2028 Muhammad Fadil Imran mengatakan ini merupakan salah satu upaya agar federasi lebih terukur dan transparan dalam membangun kepengurusan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Olahraga bulu tangkis kini semakin modern, saintifik, dan terukur. Tentu organisasi pendukung 'di sisi lapangan' juga harus ikut jadi modern, saintifik, dan terukur,” kata Fadil dalam jumpa pers di Cipayung, Jakarta Timur, Senin, 18 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Fadil mengatakan masa setelah Musyawarah Nasional (Munas) pada Agustus hingga November dimanfaatkan untuk menyiapkan organisasi PBSI bersama konsultan Dayalima Grup. Dalam kesepakatan yang tercapai pada 23 September lalu, Dayalima bertugas mengerjakan analisis dan penyusunan struktur organisasi baru, penyusunan key performance indicator (KPI) untuk setiap posisi, dan penilaian serta rekrutmen dalam pemilihan tim untuk mengisi posisi pada struktur organisasi baru tersebut. “Karena itu kami minta tolong pada ahlinya, untuk merancang PBSI menjadi organisasi yang modern dan profesional,” ujar Fadil.
“Kami mengapresiasi komitmen bapak Fadil Imran dalam menjadikan PBSI sebagai sebuah world-class organization. Tentunya, kami juga senang dan bangga atas kepercayaan yang diberikan kepada Dayalima untuk menjadi bagian dari proses transformasi ini,” ujar Strategic Development Director Dayalima Group Yuri Yogaswara.
Dalam masa persiapan tersebut, PBSI bersama Dayalima telah melakukan kajian organisasi, termasuk benchmarking dengan federasi di negara lain, wawancara, dan asesmen untuk mencari kandidat pengurus, ofisial, pelatih, dan tim pendukung yang mumpuni. Salah satu rekomendasi penting Dayalima adalah adanya fungsi yang mengurusi kehidupan pascakarier atlet dan komite etik.
Lebih lanjut, hasil dari proses ini akan menjadi referensi penyusunan organisasi PBSI periode 2024-2028. Setelah itu, susunan organisasi itu akan diserahkan ke Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) untuk disahkan.
“Agar semua pihak mau terlibat demi kemajuan bulu tangkis Indonesia, semua harus dibikin terang, terbuka, dan terukur. Tidak ada lagi ganjalan dan hambatan komunikasi. Semua juga dituntut bertanggung jawab atas kinerjanya, mulai dari pengurus, staf, pelatih, dan atlet. Semua itu akan dituangkan dalam rancangan organisasi dan kontrak kinerja yang transparan,” ujar Fadil.