Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Hector Souto membawa timnas futsal Indonesia menjuarai Piala AFF Futsal 2024 di Thailand.
Menurut Souto kunci kesuksesan itu adalah keberhasilan pemain meningkatkan mental bertanding.
Wendy Brian Ick, pemain terbaik Piala AFF Futsal 2024, menjadi pemain penting di skuad Garuda.
KESUKSESAN tim nasional atau timnas futsal Indonesia menjuarai Piala AFF Futsal 2024 tak lepas dari sosok Hector Souto. Trofi kejuaraan tingkat Asia Tenggara tersebut menghapus nihil gelar futsal selama 14 tahun. Pelatih yang lahir di Lugo, Spanyol, 43 tahun lalu itu ingin mendorong cabang olahraga ini berbicara lebih jauh, yaitu di tingkat Asia, bahkan dunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada Rabu siang, 13 November 2024—tiga hari setelah Indonesia meraih medali juara Piala AFF Futsal 2024 selepas mengalahkan Vietnam dalam partai final di Terminal Hall, Nakhon Ratchasima, Thailand—Souto menerima wartawan Tempo, Bagus Pribadi, untuk wawancara khusus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wawancara dilakukan di lobi Hotel Ashley, tempat Souto menginap, di Menteng, Jakarta Pusat. Selama lebih dari satu jam, Souto menjelaskan metode kepelatihannya dan masa depan timnas futsal Indonesia. Tiga jam kemudian, Hector Souto terbang ke kampung halamannya untuk beristirahat selama tiga pekan.
Hector Souto (memegang piala) bersama tim saat tiba dari Thailand di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, 11 November 2024. ANTARA/Muhammad Iqbal
Selamat atas keberhasilan timnas futsal Indonesia dalam Piala AFF Futsal 2024. Bagaimana Anda menyiapkan tim untuk menghadapi kejuaraan itu?
Kuncinya adalah berlatih untuk persiapan. Kami memulai pemusatan latihan pada September 2024 di Malang, seminggu di Surabaya, lalu kami ke Yogyakarta untuk bertanding dalam laga persahabatan melawan Malaysia. Itu membentuk dan menolong kami memetakan persiapan kejuaraan AFF.
Apa hasil latihan paling krusial?
Pertandingan-pertandingan itu sangat membantu karena di Thailand kami menghadapi dua atau lebih gaya permainan. Dalam satu pertandingan, kami harus lebih kuat. Dalam pertandingan lain, kami harus lebih tangguh. Saat melawan klub seperti Cosmo FC Jakarta, misalnya, kami mencoba menguasai bola dan punya banyak kesempatan menyerang. Di Thailand, kami mempersiapkan diri lewat laga persahabatan melawan tiga tim lokal. Seperti yang kita ketahui, gelar juara Piala AFF Futsal hampir selalu diraih Thailand. Jadi kami lebih percaya diri.
Bagaimana cara Anda membangun komunikasi dan hubungan lebih dengan para pemain?
Saya beruntung karena pernah menjadi pelatih di Indonesia—membawa Bintang Timur Surabaya menjuarai Liga Futsal Profesional Indonesia musim 2021/2022 dan 2022/2023. Jadi saya bisa sedikit berbicara bahasa Indonesia, khususnya untuk hal-hal teknis mengenai futsal. Para pemain hampir semuanya memahami bahasa Inggris. Jadi cukup membantu saya berkomunikasi dengan baik. Apalagi saya ditemani dua anggota staf yang sangat fasih berbahasa Inggris sehingga mereka mampu mentransfer pengetahuan kepada para pemain.
Selama bersama pemain sejak September 2024, Anda hanya membahas futsal?
Saya menganggap tim seperti keluarga. Jadi, dalam keluarga, saya biasa berkomunikasi dengan baik. Begitu juga dalam tim. Bagi saya, penting sekali menciptakan perbedaan antara hal-hal yang terjadi di lapangan dan di luar lapangan. Saya mencoba benar-benar dekat dengan para pemain karena saya pikir sangat penting untuk mendukung mereka di semua sisi kehidupan.
Bagaimana Anda memilih 14 pemain dalam timnas?
Saya sudah mengenal beberapa pemain karena pernah menjadi pelatih di sini (Bintang Timur Surabaya). Jadi saya benar-benar mengenal para pemain. Saya juga mengenal sebagian dari mereka di AFC U-20 2017 dan kualifikasi AFC 2019. Saya tahu potensi yang kami miliki. Federasi Futsal Indonesia mengambil sebanyak-banyaknya pemain di awal, kemudian memilih yang tepat sebagai finalis. Pada awal pemusatan latihan, kami memanggil 25 orang. Kemudian dipilih menjadi 16 pemain. Sehari sebelum turnamen, kami melepas dua pemain terakhir.
Wendy Brian Ick meraih gelar pemain terbaik Piala AFF Futsal 2024. Apa pendapat Anda?
Meski Wendy Brian pemain yang saya anggap penting bagi skuad Garuda. Intinya adalah tim, bukan perorangan. Brian mampu bermain dalam situasi apa pun. Kondisi fisik dan mentalnya tak diragukan lagi. Dia punya hubungan baik dengan rekan-rekannya dan membuat tim lebih nyaman.
Anda mengamati Brian secara khusus?
Tidak. Tapi Evan Soumilena dan Brian dari klub Black Steel Manokwari adalah lawan terberat saya saat mengasuh Bintang Timur Surabaya. Sekarang hubungan saya dengan mereka sangat baik. Mereka adalah orang-orang yang baik dan atlet yang profesional.
Pemain Timnas Futsal Putra Indonesia M. Iqbal saat melawan Australia dengan skor akhir 3-1 untuk Indonesia di Terminal 21 Korat, Nakhon Ratchasima, Thailand, 5 November 2024. Dok. Federasi Futsal Indonesia.
Apa hal terpenting yang Anda sampaikan kepada pemain dalam persiapan pertandingan?
Mentalitas. Bagi saya, mentalitas sangat penting agar menjadi juara. Jika benar-benar ingin menjadi juara, Anda harus mempersiapkan diri dalam situasi yang paling sulit sekalipun. Tak bisa hanya dengan persiapan setengah-setengah. Pemain harus mempunyai dedikasi penuh, memperhatikan penampilan di lapangan, dan tak mengesampingkan kondisi di luar lapangan. Termasuk soal nutrisi, istirahat yang cukup, sikap, serta perilaku.
Semua pemain Anda punya mentalitas tersebut?
Saya pikir 14 pemain ini benar-benar profesional. Karena itu, saya bisa memainkan semuanya selama berjalannya Piala AFF Futsal di Thailand. Mereka setidaknya bermain masing-masing 8-10 menit dalam setiap pertandingan. Kami satu-satunya tim yang melakukan itu dalam kejuaraan tersebut.
Anda punya tim khusus yang menyiapkan strategi atau hal lain?
Untuk strategi, saya menyiapkannya sendirian. Saya mengenal futsal di Asia karena pernah melatih timnas Vietnam dan mengenal banyak pelatih asing di sana. Kini mereka menjadi pelatih timnas, seperti Miguel Rodrigo asal Spanyol di timnas Thailand dan Diego Giustozzi asal Argentina di timnas Vietnam. Saya tahu kekuatan dan kelemahan mereka.
Bagaimana dengan pemain-pemain lawan?
Misalnya, dalam pertandingan final, 11 dari 14 pemain Vietnam adalah mantan pemain saya. Beberapa dari mereka bahkan memanggil saya "Papa". Jadi Anda bisa bayangkan seberapa jauh saya mengenal mereka.
Di luar Vietnam?
Sejak menandatangani kontrak sebagai pelatih timnas Indonesia pada Agustus 2024, saya terus mengulik liga di Thailand, Vietnam, dan Malaysia setiap pekan. Bagi saya, sangat penting mengenal para pemain, mengetahui gaya futsal di negara mereka, kemudian menganalisis permainan timnas mereka. Thailand, misalnya. Sejak tahun lalu, saya dan staf menganalisis sekitar 20 pertandingan timnas Thailand.
Itu yang membuat Indonesia mengalahkan Thailand 5-1?
Ini penting menjadi sorotan karena Thailand menjadi juara 16 kali dalam 18 Piala AFF Futsal. Sekitar 14 tahun lalu, saat Indonesia menjadi juara, Thailand absen. Indonesia punya kendala mental saat menghadapi Thailand. Jadi penting untuk memainkan pertandingan persahabatan melawan tim-tim kuat di Thailand. Itu sangat membantu kami.
Apa yang Anda harapkan dari pertandingan uji coba melawan negara kuat, seperti Argentina?
Ada dua pilihan. Pertama, kami bermain di kandang. Kedua, kami bermain di luar negeri. Bermain di luar negeri selalu jauh lebih sulit. Itulah mengapa mengalahkan Thailand dalam pertandingan terakhir sangat penting, mengingat kami harus bermain di antara sekitar sorakan 2.000 pendukung Thailand. Mengenai kemungkinan melawan Argentina, Indonesia baru satu kali lolos ke babak perempat final Piala AFC. Melawan tim seperti Argentina yang mampu mencapai babak semifinal dan final Piala Dunia, kalah pun menjadi bagian dari proses.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo