Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

olahraga

Profil George Russell Pembalap, yang Finis Keempat Grand Prix Sao Paulo

Pembalap Mercedes, George Russell, marah setelah dia tak mampu meraih kemenangan dan hanya finis posisi keempat

7 November 2024 | 11.04 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap Mercedes, George Russell, marah setelah dia tak mampu meraih kemenangan dan hanya finis posisi keempat di Formula 1 atau F1 Grand Prix (GP) Sao Paulo, Brasil, Minggu, 3 November 2024.

“Menurut saya, jika kami tetap tersingkir, kami akan menjadi yang pertama saat restart di depan (Esteban) Ocon, Max (Verstappen) dan (Pierre) Gasly," kata Russell, dalam situs web F1, Senin 4 November 2024, dikutip Antara. “Memimpin dari depan jauh lebih mudah. Di mana kami bisa berakhir, saya tidak tahu, tapi saya sangat marah saat itu karena saya ingin tetap berada di luar," katanya

Di balapan tahap awal, Russell, memimpi di Autodromo Jose Carlos Pace dengan keunggulan sekitar satu detik dari pemilik pole position Lando Norris.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengenal George Russell

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

George Russell lahir di King's Lynn, Norfolk, Inggris, pada 15 Februari 1998. Dikutip dari Formula 1 Point. Russell memulai perjalanan kariernya dengan kompetisi karting, yang menjadi fondasi awal untuk melatih kemampuannya. Pada usia 18 tahun, Russell, masuk ke dunia balap profesional dengan memasuki Formula 4 pada 2014. Keikutsertaannya dalam ajang Formula 4 BRDC membawanya meraih gelar juara. Prestasi tersebut membuka jalan karier, Russell, untuk eksplorasi lebih jauh potensi dan peluang kariernya di ajang Formula 3 dan Formula 2. 

Pada 2017, Russell menjadi bagian dari program junior Mercedes-AMG Petronas, salah satu tim di Formula 1. Bergabung dengan program ini memberikan banyak keuntungan baginya, mulai dari dukungan finansial hingga akses untuk belajar langsung dari pembalap Lewis Hamilton. Russell makin matang dalam segi pengalaman, teknis, dan persiapan mentalnya. Program ini juga menjadi langkah awal yang sangat penting dalam mempersiapkan menuju dunia balap Formula 1.

Dikutip dari FIA Formula 2, pada 2018, Russel, memenangkan kejuaraan Formula 2. Kesuksesan ini menjadi pijakan baginya untuk naik ke ajang Formula 1. Russell bergabung dengan Williams Racing sebagai pembalap utama. Meski saat itu Williams berada di papan bawah dalam persaingan, Russell, tetap menunjukkan bakat dan konsistensinya. Ia menghadapi tantangan dengan keterbatasan teknis mobil yang ada. Pengalamannya di Williams memberikan banyak pengalaman bagi, Russell, dan mengasah keterampilannya untuk terus berkembang.

Salah satu momen penting dalam perjalanan karier, Russell, pada 2020, saat ia diminta menggantikan, Lewis Hamilton, dalam Grand Prix Sakhir. Hamilton, yang kala itu terinfeksi Covid-19 tidak mengikuti balapan, dan Russell yang saat itu berusia 22 tahun diberikan kesempatan untuk berlaga dengan mobil Mercedes, dikutip dari Race Fans.Meskipun pengalaman mengendarai mobil Mercedes di Formula 1 adalah hal yang baru baginya, Russell, sempat memimpin balapan. Walaupun, hasil akhirnya tidak memuaskan. Namun, penampilan mendapat sorotan bahwa, Russell, layak untuk berada di tim besar.

Dikutip dari Fandom, pada 2022, mimpi, Russell, terwujud saat ia bergabung dengan Mercedes-AMG Petronas. Langkah ini menjadi awal baru baginya untuk bersaing dengan pembalap-pembalap papan atas dan mengembangkan kariernya di Formula 1. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus