Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengelana sepeda Indonesia, Nafal Quryanto, yang tewas di Uttarakhand, perbatasan India-Nepal, seharusnya dijadwalkan mengakhiri petualangannya dan pulang ke rumahnya di Bogor pada Januari 2018.
Nafal yang meninggalkan Bogor pada Juni 2017, ditemukan tewas di sebuah jurang di Uttarakhand. Pengelana berusia 28 tahun itu memang bertujuan mengakhiri perjalannya di Nepal, setelah melewati beberapa negara di Asia Tenggara dan Selatan.
Baca: Traveler Sepeda Asal Indonesia, Nafal Quryanto, Tewas di Nepal
"Kami mendengar kabar dari KBRI di India kemarin, ada seorang WNI yang ditemukan di jurang bernama Nafal," kata Wahyu Indarto, kakak ipar Nafal, saat dikonfirmasi Tempo, Kamis, 7 Desember 2017.
Menurut Wahyu, adik iparnya itu memang bercita-cita untuk melakukan perjalanan darat dengan sepeda ke Nepal. Persiapan Nafal dilakukan sejak tahun lalu, mulai mengumpulkan uang sebagai bekal hingga merencanakan rute perjalanan.
Koleksi foto perjalanan Nafal Quryanto di akun instagramnya (@inditbcycle).
Nafal meninggalkan Indonesia menuju Singapura melalui jalur laut. Dari Singapura, dia terus menggowes sepedanya ke Utara, hingga akhirnya mencapai India dan mengarahkan perjalanan ke tujuan akhir di Nepal.
Nafal biasanya menghubungi keluarganya di Bogor melalui telepon secara berkala, namun dalam seminggu terakhir dia tidak terdengar kabar. Hingga akhirnya muncul kabar dari KBRI di India pada Rabu 6 Desember tentang penemuan jenazah bernama Nafal.
Jenazah Nafal ditemukan masih lengkap dengan SIM C, kartu NPWP, dan visa kunjungan. Namun sepedanya yang berwarna biru ditemukan remuk di sebuah jurang.
Penyebab kematian pengelana sepeda dari Indonesia itu masih misterius. Menurut rencana jenazah Nafal akan tiba di Jakarta pada Minggu 10 Desember nanti, untuk selanjutkan dibawa ke Bogor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini