Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pekan lalu Suzuki Indomobil Sales meluncurkan Celerio, hatchback 1.000 cc yang diimpor dari Thailand. Dipasarkan seharga Rp 146-158 juta, Celerio diperkirakan bakal menjadi pemain kuat di kelas mobil perkotaan. Bahkan, dengan harga yang beda tipis dan fitur seabrek, Celerio bisa mengancam pasar mobil low cost green car (LCGC).
Direktur Pemasaran Roda Empat PT Suzuki Indomobil Sales, Makmur, mengatakan Celerio diluncurkan untuk menggaet konsumen di segmen anak muda dan keluarga kecil perkotaan. "Melihat respons pasar di negara lain, kami berharap Celerio diterima dengan baik di Indonesia," ujarnya dalam acara peluncuran Celerio di Jakarta Fair 2015, Sabtu dua pekan lalu.
Keunggulan Celerio, dua mengimbuhkan, ialah ruang kabin yang luas, bagasi yang besar, serta hemat bahan bakar. "Kami juga melengkapi mobil ini dengan teknologi continuously variable transmission (CVT) untuk perpindahan gigi yang halus," tuturnya. Suzuki menanamkan pula sejumlah fitur keselamatan berupa dual SRS airbag, anti-lock braking system (ABS), keyless entry, child-proof rear door locks security alarm, dan immobilizer.
Deputy Managing Director Suzuki Indomobil, Davy J. Tulian, menimpali, pihaknya tak khawatir peluncuran Celerio bakal menggerus penjualan LCGC Suzuki, yaitu Karimun Wagon R. "Niat kami hanya untuk menambah lini produk." Menurut dia, Suzuki tengah mengubah citra merek mereka sebagai produsen mobil niaga menjadi mobil penumpang.
"Makanya, mulai tahun ini kami akan terus menambah lini produk mobil penumpang, terutama di segmen mobil kompak," ucapnya. Selain itu, disparitas harga antara LCGC dan city car murah yang sebesar Rp 20-30 juta dianggap Davy sebagai garis penegas perbedaan segmen kedua jenis mobil tersebut.
Dilihat dari harga jualnya, sebagian produk LCGC memang masih di bawah city car. LCGC Daihatsu Ayla dijual dengan harga Rp 84-120 juta, lebih murah Rp 35 juta daripada Sirion. Adapun harga LCGC Suzuki Wagon R, yang sekitar Rp 113-124 juta, lebih murah Rp 22 juta dibanding Celerio.
Namun LCGC Toyota Agya, yang dibanderol Rp 109-132 juta, hanya berbeda Rp 13 juta dengan Etios Valco.
Mobil perkotaan sejenis Celerio yang sebelumnya sudah meluncur di Indonesia adalah Toyota Etios Valco. Mobil bermesin 1.200 cc seharga Rp 145-172 juta ini diperkenalkan sejak 2013. Etios Valco juga memiliki fitur komplet seperti dual SRS airbag dan sistem pengereman ABS + electronic brakeforce distribution. Meski begitu, seluruh varian mobil buatan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia ini tak dilengkapi dengan transmisi otomatis.
Pesaing lain di kelas city car ialah Daihatsu Sirion. Dipasarkan seharga Rp 155-171 juta, Sirion mengandalkan mesin dengan kapasitas yang lebih besar, yakni 1.500 cc. April lalu, Daihatsu meluncurkan versi terbaru mobil ini. Tidak hanya dilengkapi dengan dual SRS airbag dan transmisi otomatis, mobil ini didukung fitur sensor parkir layaknya sedan menengah keluaran terbaru.
Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Noegardjito, menyebutkan perusahaan otomotif memasarkan produk mobil murah sebagai upaya menambah lini produk. Dia tak sependapat jika dikatakan city car bakal menggerus pasar LCGC. "Tidak mungkin produsen mengeluarkan produk yang berpotensi mengambil lahan produk mereka yang lain."
Dia berpendapat, LCGC yang diluncurkan pada 2014 sudah punya segmen sendiri. Lagi pula target pasar LCGC bukan kota besar seperti Jakarta, melainkan kota di daerah lain. Gaikindo, dia menambahkan, justru memprediksi pasar LCGC bakal terus tumbuh kendati pasar otomotif tahun ini tengah lesu.
Hal senada diungkapkan oleh General Manager Corporate Planning and Public Relations PT Toyota Astra Motor, Widyawati Soedigdo. Ia menuturkan, jauh sebelum meluncurkan LCGC Agya, Toyota sudah merilis Etios Valco. Jumlah penjualan kedua produk itu pun stabil dan menunjukkan pertumbuhan. PRAGA UTAMA
Calon Penantang Baru Bermunculan
Kabar tentang mobil-mobil baru yang bakal dipasarkan di Indonesia selalu menarik untuk diikuti. Apalagi, Agustus nanti, dua pameran otomotif, yakni Indonesia International Motor Show (IIMS) dan Gaikindo Indonesia International Motor Show (GIIAS), digelar berbarengan. Berikut ini beberapa mobil baru yang disebutkan segera mengaspal di Indonesia.
Toyota Etios Cross
Mobil ini merupakan "adik kandung" Etios Valco yang diluncurkan pada 2013. Etios Cross baru diluncurkan pada 2014 di India. Berdasarkan tampilan dan namanya, mobil ini lebih layak disebut sebagai mobil cross over atau sport utility vehicle ringan. Dengan mesin 1.500 cc, Etios Cross tampil lebih garang dengan desain grill dan fender yang membuat body mobil terlihat lebih sporty dan kekar.
Suzuki S Cross
Pasar otomotif India kerap dijadikan acuan untuk mencari bocoran mobil baru yang bakal dirilis pabrikan. Tahun lalu, Suzuki juga memperkenalkan produk terbaru mereka, yakni S Cross, di negeri Bollywood itu. Produk S Cross adalah generasi terbaru dari mobil cross over compact Suzuki sebelumnya, SX4, namun dengan tampilan yang lebih segar.
Diperkirakan, S Cross meramaikan pasar SUV ringan di Indonesia dengan mengandalkan pilihan mesin berkapasitas 1.300-1600 cc. Deputy Managing Director Suzuki Indomobil, Davy J. Tulian, mengaku pihaknya sedang mempertimbangkan untuk mendatangkan mobil ini ke Indonesia.
Ford Ka
Raksasa otomotif asal Amerika Serikat juga dikabarkan tertarik mencicipi gurihnya pasar mobil murah di Indonesia. Mereka bakal mendatangkan city car lima pintu yang diperkenalkan dengan nama Ford Ka. Ford telah mengumumkan bahwa For Ka akan dipasarkan di Eropa pada tahun ini. PRAGA UTAMA | BERBAGAI SUMBER
City Car Terlaris Tahun Ini
Meski pasar otomotif nasional tengah lesu, segmen mobil perkotaan (city car) masih menggeliat dengan tingkat penjualan yang stabil hingga kuartal I 2015. Berikut ini daftar lima city car terlaris:
1. Honda Brio: 3.696 unit
2. Toyota Etios Valco: 2.901 unit
3. Mitsubishi Mirage : 2.666 unit
4. Nissan March 1.2 : 2.016 unit
5. Daihatsu All New Sirion 1.3: 1.296 unitGAIKINDO
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo