Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

otomotif

Menyengat Kelas 125 Cc

Vespa bermain di segmen pasar yang baru. Merebut konsumen merek Jepang?

17 Mei 2015 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ada kejutan dari PT Piaggio Indonesia pada pertengahan Mei ini. Agen pemegang merek Vespa dan Piaggio di Indonesia ini meluncurkan skuter baru di toko baju!

Selain menjadi lokasi peluncuran produk, The Goods Dept, gerai fashion di Mal Pacific Place SCBD Jakarta Selatan, kini menjadi "dealer bayangan" Vespa dan Piaggio. Penggemar skuter yang punya julukan lebah besi ini cukup datang ke The Goods Dept untuk membukukan pemesanan dan membayar dengan skema tunai ataupun cicilan seperti di dealer. "Kami yang meneruskan pesanan tersebut ke dealer di sekitar Jakarta," kata Chris Kerrigan, salah satu pendiri The Goods Dept, Rabu lalu.

Tak cuma itu kejutannya. Tahun ini, ternyata Piaggio mulai bermain di segmen baru. Melalui model Vespa S 125, produsen asal Italia itu berniat menyengat pasar skuter 125 cc. Tak mau tanggung, demi masuk kelas skuter otomatik (skutik) menengah yang pasarnya cukup masif, sekitar 200 ribu unit per bulan, Piaggio tidak melanjutkan produksi Vespa S 150 yang pernah berjaya di segmen menengah-atas.

Managing Director Piaggio Indonesia, Marco Noto De La Diega, mengakui Vespa S 125 mengincar segmen pasar yang lebih masif. Vespa, kata dia, kini punya pilihan produk yang lebih banyak dan kisaran harga yang lebih lebar. Dengan Vespa S 125, range harga produk Vespa kini terentang di interval Rp 20-40 jutaan. Namun La Diega menampik jika dikatakan Vespa S 125 disebut sebagai bentuk downgrade dari S 150. "Semua fitur tetap sama, hanya mesinnya yang lebih kecil dan hemat," ujarnya.

Dengan mesin kecil dan harga jual Rp 28,5 juta, Vespa S 125 agaknya berniat merebut konsumen skutik merek Jepang. Meski selisih harganya masih terpaut jauh dengan pesaing yang mematok banderol Rp 15-17 jutaan, juru bicara Piaggio Indonesia, Robby Gozal, yakin produknya bisa meraih penjualan yang baik. Sebab, kata dia, Vespa memiliki komunitas penggemar fanatik, model klasik, serta fitur premium, seperti kunci immobilizer dan transmisi CVT (continuous variable transmission) yang menjadi nilai tambah.

Di kelas skutik 125 cc, Vespa S 125 harus berhadapan dengan Honda Vario 125, Yamaha GT, dan Suzuki Hayate. Selain harga yang lebih murah, skutik-skutik Jepang ini juga punya keunggulan lain berupa fitur baru yang tak kalah canggih. Honda Vario 125, misalnya, kini memiliki fitur idling stop system (ISS) yang biasa digunakan mobil kelas menengah untuk menghemat bahan bakar. Fitur ini memungkinkan mesin mati secara otomatis saat berhenti beberapa saat.

Menurut Executive Vice President PT Astra Honda Motor, Johannes Loman, Vario 125 eSP yang diluncurkan pada Februari lalu memungkinkan Honda meraih pangsa pasar yang lebih baik tahun ini. Apalagi, kata dia, seri Vario sudah menguasai lebih dari sepertiga pangsa pasar skutik kelas menengah-atas. Dibanding Vespa, Honda memiliki rentang produk skutik yang lebih luas karena bermain di kelas 110 cc, 125 cc, dan 150 cc.

Keunggulan lain dari merek-merek Jepang ialah adanya fasilitas perakitan lokal. Dengan pabrik di dalam negeri, harga jual bisa ditekan dan ketersediaan komponen untuk layanan purnajual cukup terjamin. Berbeda dengan Piaggio yang masih mengandalkan basis produksi di Vietnam, sehingga masih menanggung biaya impor yang tak murah serta pemesanan yang memakan waktu.

Dengan fasilitas perakitan lokal, beberapa produsen Jepang bahkan sudah memperluas pasar ke luar negeri. Presiden Direktur PT Indomobil Sukses Internasional Tbk, Gunadi Sindhuwinata, mengatakan skutik Suzuki di kelas 125 cc menjadi produk utama yang akan diekspor hingga beberapa tahun ke depan. Dengan jangkauan pasar yang lebih lebar, peluang satu produk untuk mengalami upgrade kualitas lebih terbuka.

Lantas, siapa yang bakal unggul atau terlempar di segmen ini? Pasar yang akan membuktikannya.FERY FIRMANSYAH


Petarung di Kelas Skutik 125 cc

Vespa S 125

  • Harga : Rp 28,5 juta (on the road Jakarta)
  • Tipe Mesin: LEm 3 valve 4 langkah
  • Sistem pembakaran: Injeksi
  • Kapasitas silinder: 124,5 cc
  • Kapasitas tangki: 7,5 liter
  • Daya maksimum: 7,2 Kw/ 7.750 Rpm
  • Torsi maksimum: 9,5 Nm/ 6.000 Rpm
  • Transmisi: CVT
  • Suspensi depan: Pegas helical + shockbreaker tunggal hidrolik
  • Suspensi belakang: Shockbreaker tunggal 4 level
  • Rem depan: Cakram 200 mm
  • Rem belakang: Tromol 110 mm
  • Ban depan: Tubeless 110/ 70-11
  • Ban belakang: Tubeless 120/ 70-10
  • Dimensi: Panjang 1.770 mm lebar 705 mm

    Honda Vario 125 eSP - CBS ISS

  • Harga: Rp 17,5 juta
  • Tipe Mesin: PGM-FI + eSP 2 valve 4 langkah SOHC
  • Sistem pembakaran: Injeksi
  • Kapasitas silinder: 124,8 cc
  • Kapasitas tangki: 5,5 liter
  • Daya maksimum: 8,3 kW / 8.500 rpm
  • Torsi maksimum: 10,8 Nm/5.500 rpm
  • Transmisi: V-Matic
  • Suspensi depan: Teleskopik
  • Suspensi belakang: Shockbreaker tunggal + lengan ayun
  • Rem depan: Cakram hidrolik
  • Rem belakang: Tromol dengan fitur CBS
  • Ban depan: Tubeless 80/90 - 14 M/C 40P
  • Ban belakang: Tubeless 90/90 - 14 M/C 46P
  • Dimensi: Panjang 1.921 mm lebar 683 mm

    Yamaha All New Soul GT 125

  • Harga : Rp 16 juta
  • Tipe Mesin: Air cooled 4 langkah 2 valve SOHC
  • Sistem pembakaran: Injeksi
  • Kapasitas silinder: 125 cc
  • Kapasitas tangki: 5,5 liter
  • Daya maksimum: 7 kW/8.000 rpm
  • Torsi maksimum: 9,6 Nm/ 5.500 rpm
  • Transmisi: V-belt matic
  • Suspensi depan: Teleskopik
  • Suspensi belakang: Unit swing
  • Rem depan: Cakram tunggal
  • Rem belakang: Tromol
  • Ban depan: Tubeless 80/80 - 14 M/C 43P
  • Ban belakang: Tubeless 100/70 - 14 M/C 51P
  • Dimensi: Panjang 1.870 mm lebar 685 mm

    Suzuki Hayate 125

  • Harga : Rp 16,3 juta
  • Tipe Mesin: Suzuki SECM 4 stroke SOHC
  • Sistem pembakaran: Karburator
  • Kapasitas silinder: 124 cc
  • Kapasitas tangki: 5 liter
  • Daya maksimum: 7,06 kW / 8.000 rpm
  • Torsi maksimum: 9,8 Nm / 6.000 rpm
  • Transmisi: Matic
  • Suspensi depan: Teleskopik, pegas ulir + peredam oli
  • Suspensi belakang: Lengan ayun, tabung ganda, pegas ulir + peredam oli
  • Rem depan: Cakram hidrolik
  • Rem belakang: Tromol
  • Ban depan: 70/90 - 16 M/C 36 P
  • Ban belakang: 80/90 - 16 M/C 43 P
  • Dimensi: Panjang 1.925 mm lebar 670 mm
  • Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    Image of Tempo
    Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
    • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
    • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
    • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
    • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
    • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
    Lihat Benefit Lainnya

    Image of Tempo

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    Logo Tempo
    Unduh aplikasi Tempo
    download tempo from appstoredownload tempo from playstore
    Ikuti Media Sosial Kami
    © 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
    Beranda Harian Mingguan Tempo Plus