Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

otomotif

Palagan Baru Apple-Google

CarPlay dan Android Auto bertarung di pasar perangkat komunikasi dalam mobil.

28 Juni 2015 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perang antara Google dan Apple kian seru. Kali ini bukan berebut paten di pengadilan atau saling sikut di pasar gadget elektronik. Pada tahun kambing kayu ini, Apple dan Google mulai bertarung di palagan baru, yakni pasar peranti komunikasi dalam kendaraan bermotor.

Setelah sukses mengembangkan aneka aplikasi telepon pintar dan komputer, sejak tiga tahun lalu teknisi Apple dan Google berlomba membuat produk serupa untuk dipasang di dalam mobil. Singkat kata, mereka mencoba membuat peranti agar head unit mobil bisa berfungsi mirip smartphone. Hasilnya, Apple meluncurkan CarPlay pada 2014 dan Google merilis Android Auto pada Maret lalu.

Perang besar pun dimulai Mei lalu, saat Google menggandeng produsen asal Korea Selatan, Hyundai Motor Co, untuk mengaplikasikan Android Auto pada sedan Hyundai Sonata. Pengguna sedan ini pun bisa menikmati aneka fitur Android, seperti Google Search dan Google Maps, WhatsApp, menelepon, hingga mendengarkan musik setelah terkoneksi dengan smartphone berbasis Android 5.0 (Lollipop). "Kami bangga menjadi yang pertama menerapkan teknologi ini," kata Senior Manager Hyundai America, Dave Zuchowski, dikutip dari Autoevolution.

Google pun bergerak cepat dengan menggandeng 35 produsen mobil, antara lain Alfa Romeo, Bentley, Mahindra, Maserati, dan Toyota. Untuk mengikat mitra potensial itu, Google lantas membentuk paguyuban bernama Open Automotive Alliance (OAA). Hasilnya, seluruh anggota OAA sepakat mengaplikasikan Android Auto dalam produknya paling lambat pada 2016.

Dan Apple tak kalah set. Dalam acara Geneva Motor Show tahun lalu, Apple mengumumkan telah menggandeng produsen mobil mewah, seperti Ferrari, Mercedes-Benz, Porsche, dan Volvo, untuk mengadopsi CarPlay. Tak mau dicap omong kosong, pada September 2014, Apple dan Ferrari meluncurkan grand tourer Ferrari FF yang sudah dilengkapi fitur CarPlay. Februari lalu, giliran Volvo XC90 dan Hyundai Sonata yang dipasangi peranti ini. Karena itu, Kepala Eksekutif Apple, Tim Cook, yakin pada akhir tahun nanti ada 40 model mobil yang mengadopsi CarPlay. Jika tak sabar menunggu hingga akhir tahun, CarPlay sudah bisa digunakan pada sistem audio-video buatan Pioneer dan Alpine.

Wajar jika Apple dan Google jorjoran dalam memasarkan produk baru ini karena pengguna CarPlay dan Android Auto bakal tumbuh pesat dalam lima tahun ke depan. Proyeksi yang dirilis IHS Automotive menyebutkan, pada 2015 atau tahun pertama peluncurannya, penjualan perangkat Android Auto bisa mencapai 643 ribu unit dan CarPlay 861 ribu unit. Lima tahun mendatang, penjualan Android Auto dan CarPlay ada kemungkinan bertumbuh masing-masing 31 juta dan 37 juta unit.

Menurut IHS, tingginya penjualan aplikasi ini didorong oleh beberapa faktor. Berdasarkan hasil survei, sebanyak 53 persen pengguna mobil yang menjadi responden membutuhkan peranti lunak untuk navigasi, 40 persen untuk prakiraan cuaca, 38 persen untuk musik, 33 persen untuk berita, dan 29 persen untuk mengakses jejaring sosial. Semua fungsi "khas smartphone" semacam ini bisa dijalankan oleh CarPlay dan Android Auto.

Yang lebih menggairahkan, survei tersebut menyebutkan bahwa 75 persen pengguna mobil bersedia membayar aplikasi tambahan atau fitur update untuk CarPlay maupun Android Auto. Ini berbeda dengan pengguna smartphone, yang cenderung menginginkan peranti lunak gratis. Bagi Apple dan Google, hasil survei ini menjadi sinyal bahwa CarPlay dan Android Auto bisa menggerakkan bisnis mereka di masa mendatang.

Tapi semua hal ada baik dan buruknya. Dampak negatif yang mungkin muncul akibat penggunaan aplikasi semacam ini adalah risiko kecelakaan yang semakin tinggi. Bukan tak mungkin jika CarPlay atau Android Auto nanti akan dituduh sebagai penyebab kecelakaan di jalan raya, karena menyita konsentrasi pengemudi. Jika sudah begini, giliran produsen mobil yang harus berpikir keras untuk menciptakan peranti baru, agar sopir bisa tetap fokus menyetir sembari mengutak-atik CarPlay atau Android Auto.FERY FIRMANSYAH


Proyeksi Penjualan Perangkat Komunikasi dalam Mobil (Ribu Unit)

Merek20152020
Android Auto64331.000
CarPlay86137.000
MirrorLink1.10017.000
Sumber: IHS Automotive

Proyeksi Omzet Fitur Komunikasi dalam Mobil (Miliar Euro)

Jenis Fitur20152020
Pemandu pengemudi949
Keamanan1033
Hiburan410
Perawatan kendaraan27
Konektor fungsi smartphone46
Sumber: Statista

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus