Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PADA 5 September 2023, saya mengecek tagihan kartu kredit BCA. Saya memiliki dua kartu kredit, yang pertama BCA Card dan yang kedua adalah BCA Visa Platinum. Ada hal yang mengejutkan saya, yakni transaksi pembayaran premi asuransi BCA Life yang tidak pernah saya ajukan permohonannya atau setujui tapi didebit di kartu kredit sebesar Rp 20.761,00.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saya menghubungi BCA melalui Halo BCA pada Selasa, 5 September 2023, pukul 15.05 dengan ID Laporan 2042512727. Staf BCA yang melayani pengaduan ini adalah Saudara Faisal. Aduan saya akan diajukan tiga hari kerja. Mengenai pendebitan yang telah terjadi, BCA akan melihat apakah akan dibatalkan atau tidak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saya berharap pendebitan BCA Life itu dapat dibatalkan dan dana saya dikembalikan. Hanya, yang hendak saya tekankan di sini adalah saya tidak pernah dihubungi pihak BCA Life dan saya tidak pernah mengatakan “ya” untuk tawaran produk bank apa pun.
Berarti ada pegawai sales BCA Life yang mencoba menghubungi saya. Mungkin, karena kesulitan menghubungi, pihak sales BCA Life langsung saja mengikutsertakan saya ke program asuransinya. Hal ini sangat merugikan saya. Saya meminta pihak manajemen BCA dapat mengevaluasi proses penjualan produk asuransinya yang bisa menjadikan nasabah BCA mengikuti program asuransi tanpa persetujuan dan diminta membayar premi tanpa pernah ada persetujuan.
Budiman
Bandar Lampung
Redaksi telah mengirim surat ini kepada BCA, tapi tak ada tanggapan.
Pilihan Pekerjaan
BANYAK cara Tuhan menyediakan sumber nafkah bagi umat manusia, di antaranya ada empat yang utama, yaitu pegawai, wirausaha, pengusaha, dan petani. Jika Anda ingin memberi makan lima orang saja, jadilah pegawai. Pegawai adalah orang yang selalu setia menunggu dan melaksanakan perintah atasan serta menerima upah/gaji secara reguler mingguan ataupun bulanan.
Jika Anda ingin memberi makan 6-10 orang, jadilah wirausaha. Wirausaha adalah manusia yang bebas berpikir dan berkreativitas untuk menciptakan sesuatu yang bermanfaat secara ekonomi buat kelangsungan kehidupan keluarganya dan orang lain. Jika Anda ingin memberi makan 10-100 orang, bahkan lebih banyak, jadilah pengusaha. Sama dengan wirausaha, tapi wawasannya lebih luas.
Jika Anda ingin memberi makan semua orang, jadilah petani. Menurut Alkitab, manusia yang pertama menjadi petani adalah Nuh. Petani adalah manusia yang bebas berpikir dan berkreativitas. Tapi petani harus bersahabat dan taat pada hukum alam; kapan musim membajak, musim menanam, musim menyiangi, dan musim panen. Kalau petani tidak patuh pada hukum alam, panen sering gagal. Filosofi petani adalah memberi makan semua umat manusia di bumi. Tidak ada manusia yang sanggup bertahan hidup tanpa pangan yang dihasilkan oleh petani.
Pariang Hutapea
Tangerang Selatan, Banten
Berdikari
Bung Karno semasa berkuasa pernah mencanangkan “Berdikari” atau “Berdiri di atas kaki sendiri”. Suatu prinsip yang sangat luar biasa dan menunjukkan sikap nasionalisme serta harga diri sebagai sebuah bangsa yang berdaulat. Indonesia tidak bersedia bergantung pada bantuan dari luar negeri, padahal pada masa tersebut kehidupan di negeri kita sangat susah dan sebagian besar rakyat sedang mengalami kesulitan. Namun prinsip tersebut didukung penuh oleh rakyat Indonesia. Sampai ada slogan yang ditujukan kepada Amerika Serikat dan Inggris serta negara-negara Barat sekutunya, yaitu “Go to hell with your aid”.
Sekarang, setelah 78 tahun merdeka, kondisi negeri kita sudah jauh lebih baik dibandingkan dengan era Bung Karno. Namun kenapa ketergantungan terhadap luar negeri dalam berbagai hal, seperti pangan, teknologi, dan industri, masih sangat tinggi? Apalagi kita akan menuju Indonesia Emas pada 2045.
Khusus dari aspek pangan sebagai dasar kebutuhan untuk hidup, kita masih harus membeli beras dari India, Vietnam, Pakistan, dan Thailand, demikian juga dengan gula pasir. Kedelai, sebagai bahan baku tahu dan tempe, masih bergantung pada Amerika Serikat. Padahal tahu dan tempe adalah makanan asli Indonesia dan menjadi sebuah ironi jika bahan bakunya datang dari luar negeri. Bahkan jagung untuk makanan ternak masih harus dibeli dari beberapa negara di Amerika Selatan. Belum lagi kalau kita berbicara terigu dan gandum, bahkan berbagai macam buah-buahan, di mana Cina merupakan pemasok terbesar.
Indonesia terkenal sebagai negara agraris dan mempunyai lahan yang luar biasa luas di berbagai wilayah seluruh negeri, yang tentunya bisa dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Namun sepertinya perhatian pemerintah lebih tertuju pada pembangunan infrastruktur. Infrastruktur memang penting karena akan mengungkit laju ekonomi, tapi tidak boleh diabaikan bahwa bahan pangan merupakan kebutuhan utama.
Presiden mencanangkan “food estate”, tapi belum atau bahkan tidak pernah terlihat hasilnya. Yang terjadi malah timbul persoalan baru, yaitu dampak negatif secara sosial dan lingkungan, selain pemborosan uang rakyat karena tidak transparan penggunaan dan pertanggungjawabannya.
Tsar Rusia pernah mengatakan, “Jika kamu ingin mengalahkan negara lain dengan mudah, makanlah itu makananmu sendiri.”
Samesto Nitisastro
Depok, Jawa Barat
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo